Rumah Sakit Lapangan Tembak Kota Surabaya kini dilengkapi sekitar 100 unit oksigen konsentrator  atau alat yang dapat mengonversi udara menjadi oksigen medis hanya dengan disambungkan ke aliran listrik. 

Kepala Bagian Humas Pemkot Surabaya Febriadhitya Prajatara di Surabaya, Kamis, mengatakan, pemkot menyediakan tabung oksigen di Rumah Sakit Lapangan Tembak (RSLT) karena tingginya kebutuhan oksigen di sana.

"Apalagi saat ini RSLT tak hanya digunakan untuk merawat OTG dan gejala ringan, tapi juga pasien dengan saturasi oksigen di bawah 80 persen," katanya.

Menurut dia, prediksinya saat itu sebenarnya RSLT hanya digunakan untuk perawatan pasien OTG dan gejala ringan. Namun, lanjut dia, ternyata yang masuk di sana, kategori saturasinya sudah di bawah 80 persen.
 
Bahkan, lanjut dia, karena semakin tingginya kebutuhan oksigen di RSLT, maka pemkot kemudian melengkapi dengan alat oksigen konsentrator sekitar 100 unit. 

"Sama Pak Wali Kota juga diberikan satu alat lagi yang sifatnya personal. Artinya, satu orang dikasih alat yang namanya oksigen konsentrator," ujar Febri.
 
Namun demikian, Febri menyatakan, bahwa alat tersebut rupanya memiliki daya yang terbilang tinggi. Artinya, jika semakin banyak pasien di RSLT yang membutuhkan oksigen, otomatis pemakaian unit oksigen konsentrator juga semakin banyak. 

Semakin tingginya daya yang dibutuhkan itulah kemudian berimbas pada terjadinya listrik mati beberapa waktu lalu.

"Diluar dugaan, ternyata kapasitasnya besar, sekitar 500 watt per satu unit (oksigen konsentrator). Insya Allah kemarin sudah ada perbaikan, mudah-mudahan sudah tidak ada lagi listrik mati," katanya. (*)

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021