Pemerintah Kabupaten Kediri, Jawa Timur, memanfaatkan gedung Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) di Kecamatan Grogol sebagai tempat isolasi mandiri bagi warga yang terpapar COVID-19, setelah sejumlah bangunan lain sudah difungsikan untuk keperluan yang sama.

Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana mengemukakan pemanfaatan gedung SKB Kecamatan Grogol sebagai lokasi isolasi mandiri secara terpusat dan terpadu mulai difungsikan sejak Jumat.

"Hari ini pemkab ada satu tempat isolasi mandiri secara terpusat dan terpadu di SKB. Ini fungsinya warga kabupaten yang bingung mau kemana dengan kondisi gejala ringan atau orang tanpa gejala (OTG) bisa langsung datang ke tempat isolasi yang ada di SKB," katanya di Kediri, Jumat.

Ia menambahkan, berikutnya pemkab juga akan membuka tempat isolasi di timur sungai, dengan lokasi di sekitar Rumah Sakit Kabupaten Kediri (RSKK). Namun, hal tersebut masih dalam proses perencanaan.

Ia berharap warga Kabupaten Kediri yang terkonfirmasi positif COVID-19 juga tidak ragu untuk datang ke tempat isolasi mandiri, karena untuk kebaikan bersama.

"Silakan warga Kabupaten Kediri kalau ada yang mengalami gejala, langsung cek baik antigen atau PCR. Kalau hasilnya positif, maka segeralah untuk datang langsung ke SKB. Untuk gejala berat silahkan menuju ke rumah sakit rujukan maupun nonrujukan," kata Mas Bup, sapaan akrabnya.

Sekretaris Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Kabupaten Kediri Slamet Turmudi juga membenarkan terkait pemanfaatan gedung SKB Kecamatan Grogol sebagai lokasi isolasi mandiri dan mulai difungsikan sejak Jumat.

"Benar hari ini gedung SKB sudah mulai kami fungsikan," kata Slamet Turmudi.

Ia mengatakan, kapasitas gedung SKB yang digunakan sebagai lokasi isolasi mandiri warga yang terpapar COVID-19 tersebut ada 96 tempat tidur.

Slamet juga menambahkan pemanfaatan gedung SKB tersebut sebagai lokasi isolasi mandiri sama seperti gedung lainnya, yakni merawat pasien yang terkonfirmasi dengan tanpa gejala atau (OTG). Rumah mereka tidak dikatakan layak untuk isolasi mandiri, sehingga warga yang terkonfirmasi bisa tinggal sementara di tempat isolasi.

"Gedung ini hanya difungsikan untuk mereka yang menjalani isolasi mandiri tanpa gejala atau OTG," ujar dia.

Slamet juga mengimbau agar masyarakat patuhi protokol kesehatan untuk mencegah bertambahnya kasus baru COVID-19. Terlebih lagi, kasus warga yang terkonfirmasi positif semakin bertambah.

"Saya imbau masyarakat agar mau patuhi protokol kesehatan dengan selalu memakai masker dan rajin mencuci tangan," pungkasnya.

Sebelumnya, tempat isolasi yang disediakan pemerintah kabupaten antara lain di Wisma Atlet Kecamatan Pare, SD Pelem II Pare, dan bekas Gedung Pertanian Kabupaten Kediri. Namun, bangunan yang ada belum mampu menampung pasien COVID-19.

Di Kabupaten Kediri, hingga Jumat (9/7) terdapat 5.682 orang yang terkonfirmasi positif COVID-19. Ada 368 orang yang masih dirawat, 4.68 orang telah sembuh, dan 546 orang telah meninggal dunia.

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021