Yayasan Bersama Indonesia Sehat (Bersih) mengharapkan pemerintah daerah di Jawa Timur memperhatikan para penyandang disabilitas atau orang berkebutuhan khusus agar mendapatkan pelayanan vaksinasi COVID-19.
"Harapan kami seluruh pemda memperhatikan dan menjalankan vaksinasi untuk disabilitas dan berkebutuhan khusus ini," kata Ketua Yayasan Bersih Teguh Prihandoko di Surabaya, Jumat.
Menurut Teguh, pihaknya mendapatkan masukan dari salah seorang peserta vaksinasi dosis 2 untuk kelompok sasaran disabilitas dan berkebutuhan khusus yang difasilitasi Yayasan Bersih di gedung Bhinaloka Surabaya pada Kamis (8/7).
Sebagai bagian dari kelompok yang memiliki keterbatasan, lanjut Teguh, peserta vaksinasi tersebut bersyukur dan berterima kasih karena telah mendapatkan vaksinasi sampai dosis 2.
Hanya saja, peserta tersebut menyayangkan vaksinasi yang difasilitasi Yayasab Bersih ini masih terbatas dari sisi kuantitas atau hanya untuk 100 orang saja, padahal penyandang disabilitas di Jawa Timur jumlahnya banyak.
"Jadi mereka minta bantu kami agar para penyandang disabilitas di Jatim mendapatkan vaksinasi," katanya.
Mendapati masukan tersebut, Teguh berkomitmen untuk membantu warga khususnya penyandang disabilitas agar mendapatkan pelayanan vaksinasi yang sama dengan warga yang normal.
Untuk itu, kata dia, perlu ada dukungan dan kolaborasi dari semua pihak, khususnya pemerintah daerah di Jatim agar vaksinasi tersebut bisa terselenggarakan lagi dengan kapasitas lebih banyak.
Meski demikian, Teguh mengatakan pelaksanaan vaksinasi dosis 2 untuk kelompok sasaran disabilitas dan berkebutuhan khusus di gedung Bhinaloka Surabaya pada Kamis (8/7) berjalan lebih lancar dan cepat yaknu dimulai pukul 08.00 WIB dan berakhir pukul 11.30 WIB.
Selama kegiatan vaksinasi, Yayasan Bersih mendapatkan dukungan penuh dari Universitas Airlangga (Unair) Surabaya berupa peminjaman bus untuk menjemput para penyandang disabilitas. Seperti kegiatan vaksinasi pada Kamis (8/7), bus dari Unair menjemput disabilitas dari Sekolah SLB AC Dharma Wanita Sidoarjo.
"Kolaborasi yang baik dari tenaga medis RSUD Dr. Soetomo, Pemprov Jatim dan Dinkes sangat membantu kelancaran kegiatan ini," ujar Teguh.
Belajar dari vaksinasi dosis 1, lanjut dia, kelompok disabilitas mendapat prioritas dan dipisahkan tempat vaksinasinya yakni ruang belakang gedung utama karena lebih mudah dijangkau bagi pemakai kursi roda.
"Bahkan dr. Makyar Jibril, Juru Bicara Satgas COVID-19 juga hadir memberi semangat dan mengedukasi para peserta vaksinasi dosis 2. Beliau berharap daerah daerah lain bisa menyelenggaran hal yang sama, melakukan vaksinasi untuk kaum disabilitas dan berkebutuhan khusus," katanya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021
"Harapan kami seluruh pemda memperhatikan dan menjalankan vaksinasi untuk disabilitas dan berkebutuhan khusus ini," kata Ketua Yayasan Bersih Teguh Prihandoko di Surabaya, Jumat.
Menurut Teguh, pihaknya mendapatkan masukan dari salah seorang peserta vaksinasi dosis 2 untuk kelompok sasaran disabilitas dan berkebutuhan khusus yang difasilitasi Yayasan Bersih di gedung Bhinaloka Surabaya pada Kamis (8/7).
Sebagai bagian dari kelompok yang memiliki keterbatasan, lanjut Teguh, peserta vaksinasi tersebut bersyukur dan berterima kasih karena telah mendapatkan vaksinasi sampai dosis 2.
Hanya saja, peserta tersebut menyayangkan vaksinasi yang difasilitasi Yayasab Bersih ini masih terbatas dari sisi kuantitas atau hanya untuk 100 orang saja, padahal penyandang disabilitas di Jawa Timur jumlahnya banyak.
"Jadi mereka minta bantu kami agar para penyandang disabilitas di Jatim mendapatkan vaksinasi," katanya.
Mendapati masukan tersebut, Teguh berkomitmen untuk membantu warga khususnya penyandang disabilitas agar mendapatkan pelayanan vaksinasi yang sama dengan warga yang normal.
Untuk itu, kata dia, perlu ada dukungan dan kolaborasi dari semua pihak, khususnya pemerintah daerah di Jatim agar vaksinasi tersebut bisa terselenggarakan lagi dengan kapasitas lebih banyak.
Meski demikian, Teguh mengatakan pelaksanaan vaksinasi dosis 2 untuk kelompok sasaran disabilitas dan berkebutuhan khusus di gedung Bhinaloka Surabaya pada Kamis (8/7) berjalan lebih lancar dan cepat yaknu dimulai pukul 08.00 WIB dan berakhir pukul 11.30 WIB.
Selama kegiatan vaksinasi, Yayasan Bersih mendapatkan dukungan penuh dari Universitas Airlangga (Unair) Surabaya berupa peminjaman bus untuk menjemput para penyandang disabilitas. Seperti kegiatan vaksinasi pada Kamis (8/7), bus dari Unair menjemput disabilitas dari Sekolah SLB AC Dharma Wanita Sidoarjo.
"Kolaborasi yang baik dari tenaga medis RSUD Dr. Soetomo, Pemprov Jatim dan Dinkes sangat membantu kelancaran kegiatan ini," ujar Teguh.
Belajar dari vaksinasi dosis 1, lanjut dia, kelompok disabilitas mendapat prioritas dan dipisahkan tempat vaksinasinya yakni ruang belakang gedung utama karena lebih mudah dijangkau bagi pemakai kursi roda.
"Bahkan dr. Makyar Jibril, Juru Bicara Satgas COVID-19 juga hadir memberi semangat dan mengedukasi para peserta vaksinasi dosis 2. Beliau berharap daerah daerah lain bisa menyelenggaran hal yang sama, melakukan vaksinasi untuk kaum disabilitas dan berkebutuhan khusus," katanya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021