Dosen Universitas Surabaya (Ubaya) yang tergabung dalam Tim Program Pengembangan Desa Mitra (PPDM) melatih warga Desa Bogo, Bojonegoro, Jawa Timur membuat kosmetik dengan bahan kelor.

Ketua tim PPDM UBAYA, Karina Citra Rani, S.Farm., M.Farm., Apt., melalui keterangannya, Kamis mengatakan ada beberapa rangkaian kegiatan dalam pelatihan yang diberikan tim PPDM Ubaya untuk mendukung pengembangan usaha kelor warga Desa Bogo. 

Pelatihan tersebut mulai dari mengenal manfaat tanaman kelor pada daun, bunga dan batang hingga potensi pengembangannya dalam sediaan kosmetik. 

"Tim PPDM Ubaya memilih memberikan pelatihan ini karena warga Desa Bogo terutama ibu-ibu juga membutuhkan kosmetik yang sederhana dan bisa dibuat serta diaplikasikan untuk mendukung pengembangan usaha mereka. Akhirnya kami memilih untuk mengajarkan salah satu jenis kosmetik yang mudah dibuat yaitu sabun berbahan dasar kelor," kata Karina Citra Rani. 

Adanya pelatihan ini bertujuan untuk memberikan edukasi dan pengalaman kepada Kelompok Wanita Tani (KWT) Sri Rejeki dan BUMDES Langgeng Makmur bahwa kelor bisa dikembangkan di berbagai macam produk termasuk kosmetik. 

Adapun Tim PPDM Ubaya yang terlibat dalam pelatihan yaitu Karina Citra Rani, S.Farm., M.Farm., Apt., Nikmatul Ikhrom Eka Jayani, S.Farm., M.Farm-Klin., Apt., Dr. Noviaty Kresna Darmasetiawan, S.Psi., M.Si., CBC., Dra. Elsye Tandelilin, M.M. dan Utomo, S.S.

Pada kesempatan ini, tim PPDM Ubaya juga menghadirkan Nabila Al Bathaty selaku founder OURAQILA sebagai narasumber yang telah berpengalaman dalam membuat handmade herbal soap. Selama pelatihan berlangsung, 25 orang warga Desa Bogo dibagi menjadi berkelompok.
 
Masing-masing kelompok terdiri dari empat orang untuk praktik secara langsung membuat sabun berbahan dasar kelor dengan didampingi oleh tim PPDM UBAYA. 

Karina Citra Rani yang juga dosen Fakultas Farmasi Ubaya tersebut menjelaskan bahwa sabun berbahan dasar kelor mempunyai beragam manfaat yang baik bagi kesehatan tubuh maupun kecantikan kulit. 

Ekstrak daun dan bunga kelor memiliki kandungan antioksidan yang tinggi sehingga berfungi untuk melindungi kulit dari paparan sinar UV (ultraviolet) dan radikal bebas. Di samping itu, juga memiliki kandungan emolien yang berkhasiat untuk melembapkan serta melembutkan kulit yang kasar atau kering. 

Jadi selain bisa digunakan sehari-hari untuk membersihkan tubuh, sabun berbahan dasar kelor memiliki manfaat sebagai perlindungan kulit. 

"Harapan kami dengan adanya pelatihan ini maka Kelompok Wanita Tani (KWT) Sri Rejeki dan BUMDES Langgeng Makmur dapat meningkatkan pengetahuan serta keterampilan mereka dalam pengembangan produk berbasis kelor. Kemudian bisa menjadikan sabun natural ini sebagai produk kesehatan untuk digunakan di lingkungan Desa Bogo," ujarnya. (*)

Pewarta: Willy Irawan

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021