Pemerintah Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, menggelar kegiatan "Kabupaten Probolinggo Bershalawat" secara daring untuk ikhtiar batin dalam menghadapi pandemi COVID-19 dan keselamatan bangsa selama pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat di wilayah setempat.
"Kami mengundang seluruh masyarakat secara berjamaah melaksanakan istighatsah dan doa bersama secara virtual yang dipimpin secara bergantian oleh para alim ulama dan habib yang berbeda setiap harinya selama PPKM darurat," kata Bupati Probolinggo Puput Tantriana Sari di Probolinggo, Rabu.
Selain terbuka untuk umum secara virtual melalui aplikasi zoom meeting, untuk kapasitas 300 orang dan kegiatan itu juga disiarkan secara live pada Chanel YouTube dan Facebook info Kabupaten Probolinggo serta akun Instagram @endlessprobolinggo.
Kegiatan yang diisi dengan ceramah agama, istighatsah dan pembacaan shalawat bersama para tokoh agama tersebut digelar setiap malam pada 19.15 WIB hingga selesai sejak 5 Juli hingga 20 Juli 2021.
Tantri menyampaikan rasa terima kasih atas dukungan para alim ulama, para habaib, beserta segenap para peserta doa dan istighatsah tersebut, sehingga hal itu menjadi suntikan semangat bagi masyarakat agar terus tabah dalam menghadapi keganasan dan segala keburukan dampak COVID-19.
"Tujuan ikhtiar batin tersebut adalah bersama segenap masyarakat secara istikamah untuk memperkuat ikhtiar batin di tengah-tengah tuntutan untuk terus mendisiplinkan dengan ikhtiar dhahir, dalam hal ini PPKM darurat dan penerapan protokol kesehatan," tuturnya.
Ia berharap pemberlakuan PPKM darurat sampai dua minggu ke depan itu mampu memberikan perubahan yang signifikan sehingga kondisinya jauh lebih baik dari kondisi Indonesia saat ini yang sedang penuh keprihatinan.
“Mohon untuk istikamah dan bersabar diri dalam menjalani seluruh aturan pemerintah terkait dengan PPKM darurat ini. Insya Allah dengan kegotongroyongan dan keistikamahan dalam penerapan protokol kesehatan, pandemi segera dicabut oleh Allah SWT dari Indonesia dan dunia," katanya.
Dalam kesempatan yang sama, Habib Hasan bin Ismail Al Muhdor, selaku Ketua Ahbabul Mustofa Krejengan, dalam tausiahnya juga mengapresiasi dan bangga atas terselenggaranya kegiatan yang mewadahi seluruh masyarakat untuk memungkinkan melakukan doa bersama di masa pandemi COVID-19.
"Sebagai mukmin kita sadar bahwa yang memberikan nikmat dan musibah adalah Allah SWT semata. Maka jika kita ingin nikmat dan selamat dari musibah jalannya adalah ikhtiar dan munajat kepada Allah," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021
"Kami mengundang seluruh masyarakat secara berjamaah melaksanakan istighatsah dan doa bersama secara virtual yang dipimpin secara bergantian oleh para alim ulama dan habib yang berbeda setiap harinya selama PPKM darurat," kata Bupati Probolinggo Puput Tantriana Sari di Probolinggo, Rabu.
Selain terbuka untuk umum secara virtual melalui aplikasi zoom meeting, untuk kapasitas 300 orang dan kegiatan itu juga disiarkan secara live pada Chanel YouTube dan Facebook info Kabupaten Probolinggo serta akun Instagram @endlessprobolinggo.
Kegiatan yang diisi dengan ceramah agama, istighatsah dan pembacaan shalawat bersama para tokoh agama tersebut digelar setiap malam pada 19.15 WIB hingga selesai sejak 5 Juli hingga 20 Juli 2021.
Tantri menyampaikan rasa terima kasih atas dukungan para alim ulama, para habaib, beserta segenap para peserta doa dan istighatsah tersebut, sehingga hal itu menjadi suntikan semangat bagi masyarakat agar terus tabah dalam menghadapi keganasan dan segala keburukan dampak COVID-19.
"Tujuan ikhtiar batin tersebut adalah bersama segenap masyarakat secara istikamah untuk memperkuat ikhtiar batin di tengah-tengah tuntutan untuk terus mendisiplinkan dengan ikhtiar dhahir, dalam hal ini PPKM darurat dan penerapan protokol kesehatan," tuturnya.
Ia berharap pemberlakuan PPKM darurat sampai dua minggu ke depan itu mampu memberikan perubahan yang signifikan sehingga kondisinya jauh lebih baik dari kondisi Indonesia saat ini yang sedang penuh keprihatinan.
“Mohon untuk istikamah dan bersabar diri dalam menjalani seluruh aturan pemerintah terkait dengan PPKM darurat ini. Insya Allah dengan kegotongroyongan dan keistikamahan dalam penerapan protokol kesehatan, pandemi segera dicabut oleh Allah SWT dari Indonesia dan dunia," katanya.
Dalam kesempatan yang sama, Habib Hasan bin Ismail Al Muhdor, selaku Ketua Ahbabul Mustofa Krejengan, dalam tausiahnya juga mengapresiasi dan bangga atas terselenggaranya kegiatan yang mewadahi seluruh masyarakat untuk memungkinkan melakukan doa bersama di masa pandemi COVID-19.
"Sebagai mukmin kita sadar bahwa yang memberikan nikmat dan musibah adalah Allah SWT semata. Maka jika kita ingin nikmat dan selamat dari musibah jalannya adalah ikhtiar dan munajat kepada Allah," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021