Pelatih Persipura Jacksen Tiago mengatakan bahwa tindakan indisipliner yang dilakukan dua pemain senior timnya, Boaz Solossa dan Yustinus Pae, yang membuat mereka didepak dari klub, adalah perbuatan membahayakan nyawa.

"Saya pikir itu berhubungan dengan nyawa. Mereka bisa saja kolaps di lapangan," ujar Jacksen dalam konferensi pers virtual yang diikuti di Jakarta, Rabu.

Meski tidak merinci apa persisnya tindakan tersebut, juru taktik asal Brazil itu bersedia berbagi kisah di balik pelanggaran aturan yang dilakukan Boaz Salossa dan Yustinus Pae.

Kejadian tersebut, kata Jacksen, terjadi beberapa saat sebelum Persipura menghadapi Persita Tangerang dalam laga uji coba di Tangerang, 13 Juni 2021.

Ketika akan memberikan pengarahan terakhir di ruang ganti beberapa menit menjelang laga, Jacksen mengaku tiba-tiba diajak keluar oleh salah satu dari Boaz atau Yustinus.

Tanpa menyebut siapa sosok itu, Jacksen mengatakan bahwa sang pemain meminta tidak dimainkan dengan alasan yang tidak digambarkannya begitu jelas, tetapi diduga berkaitan dengan pelanggaran yang dilakukan.

Namun, dia menolak dan meminta sang pemain untuk tetap merumput sebagai bentuk tanggung jawab selaku pemain senior di skuad.

Alasannya, beberapa hari sebelum pertandingan kontra Persita, Boaz, Yustinus Pae serta Ian Kabes dan Ricardo Salampessy baru saja mengumandangkan pentingnya menjaga sikap sebagai pemain Persipura dalam pertemuan dengan Jacksen.

Perjumpaan itu sendiri diadakan untuk menanggapi tindakan indisipliner yang dilakukan tiga pemain muda Persipura yaitu mengonsumsi minuman beralkohol. Salah satu dari mereka, Jose Maniagasi pada akhirnya dicoret dari klub.

"Setelah pertemuan yang luar biasa sehat itu, saya sempat berpikir bahwa momen tersebut adalah titik balik Persipura. Namun ternyata, mereka justru melanggar komitmen itu. Saya sangat kecewa karena perbuatan indisipliner datang dari orang yang tidak saya duga," tutur Jacksen.

Adapun Boaz dan Yustinus pun tampil sejak menit awal saat bersua Persita. Akan tetapi, mereka ditarik keluar oleh Jacksen karena kondisinya tidak bugar. Laga itu pun tidak tuntas lantaran terjadi ricuh antarpemain.

"Saya mengakui bahwa saya salah sudah menurunkan mereka. Keputusan untuk memainkan mereka karena ini uji coba," tutur Jacksen.

Andai laga melawan Persita itu pertandingan resmi, pria berusia 53 tahun tersebut yakin Boaz dan Yustinus tidak akan lolos dari pemeriksaan doping dan berpotensi disanksi absen dari dunia sepak bola selama enam bulan sampai satu tahun.

"Sikap mereka itu di luar kewajaran. Kalau dicek doping, mereka pasti kena hukuman berat. Akan tetapi, saya tidak akan membicarakan lebih detail soal perbuatan Boaz dan Yustinus," ujar Jacksen.

Jacksen melihat, yang membuat situasi semakin rumit untuk Boaz dan Yustinus adalah pertandingan versus Persita disaksikan langsung oleh petinggi klub Persipura serta pihak sponsor.

Para pemain muda tim pun melihat semua kejadian tersebut.

"Sebelum berangkat ke Jayapura, mereka datang ke kamar saya dan meminta maaf. Saya juga menangis karena sedih. Kami membicarakan semuanya. Namun, saya menyampaikan kepada mereka bahwa kali ini saya tidak bisa membela. Mereka mengerti akan hal itu. Kasusnya berat sekali. Situasi memang sulit. Ya, mau bagaimana lagi," kata Jacksen.
 

Pewarta: Michael Siahaan

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021