Sebaran virus corona penyebab COVID-19 di Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, terus meningkat seiring diintensifkannya penelusuran kontak erat terhadap warga positif oleh tim satgas setempat.

Pada hari kedua pelaksanaan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat, Minggu (4/7), terjadi lonjakan 153 kasus positif baru dengan 13 orang dilaporkan meninggal dunia.

"Kami tetap mengimbau kepada seluruh masyarakat agar tetap patuh protokol kesehatan, karena hanya dengan cara mematuhi prokes yang bisa memutus penyebaran virus corona," kata Bupati Situbondo Karna Suswandi, Senin.

Bung Karna, sapaan bupati, menyampaikan imbauan disiplin prokes di setiap kesempatan, utamanya dengan selalu memakai masker, menghindari kerumunan, dan tidak keluar rumah kecuali ada hal yang sangat mendesak atau sangat penting.

Katanya, pelaksanaan PPKM darurat yang dimulai 3 hingga 20 Juli juga diharapkan mampu menekan jumlah kasus positif yang setiap hari terus meningkat.

"Kenaikan angka kasus positif baru cukup signifikan. Semoga dengan PPKM darurat ini, tambahan kasus positif bisa menurun dan bahkan nol," tuturnya.

Bupati Karna menambahkan program vaksinasi COVID-19 di Kota Santri itu terus dilakukan upaya percepatan, karena vaksinasi merupakan salah satu upaya menekan laju penambahan kasus positif baru.

"Tentu vaksinasi kami lakukan percepatan, selain melalui puskesmas yang tersebar di 17 kecamatan, bahkan puskesmas pembantu yang ada di desa juga kami libatkan. Kodim 0823 dan Polres Situbondo juga melayani vaksin gratis setiap hari, hingga 24 Juli mendatang," paparnya.

Data sebaran COVID-19 di Situbondo, hingga Minggu (4/7) tercatat 3.284 kasus, rinciannya 2.690 orang sembuh, 274 orang meninggal, dan dalam perawatan 320 orang (85 pasien dirawat di rumah sakit, gedung observasi 8 orang, dan isolasi mandiri 227 orang).

Pewarta: Novi Husdinariyanto

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021