Universitas Hayam Wuruk (UHW) Perbanas Surabaya menyelenggarakan wisuda perdana setelah perubahan status dari sekolah tinggi menjadi universitas secara luring dan daring atau hybrid, Sabtu.

Wisuda luring digelar untuk sejumlah perwakilan dengan memperhatikan protokol kesehatan (prokes) pencegahan COVID-19 di halaman kampus setempat Surabaya.

Rekor Universitas Hayam Wuruk Perbanas, Dr Yudi Sutarso SE MSi mengungkapkan wisuda kali ini terbilang istimewa, karena merupakan wisudawan terakhir dengan status STIE Perbanas, sekaligus wisuda perdana saat sudah berubah status menjadi universitas.

"Wisuda kali ini ada 398 wisudawan, mereka ini lulusan sebelum 9 April 2021. Tapi di wisuda senat UHW Perbanas. Nantinya per 9 April semua lulusan nantinya akan menjadi lulusan universitas," ujarnya.

Dia berharap wisudawan ke depan bisa bertahan dengan tantangan pandemi. Apalagi dunia kerja di situasi COVID-19 masih tinggi ini akan sangat selektif menambah tenaga kerja.

"Jadi bisa cari pekerjaan berbasis digital bisnis juga. Jangan hanya terfokus pada pekerjaan konvensional. Bisa juga berwirausaha," ujarnya. 

Terkait nilai, meskipun selama setahun kuliah daring tetapi para lulusan sudah memenuhi standar penilaian yang ditetapkan.

Sementara itu, tiga prodi baru UHW Perbanas yaitu Sistem Informasi, Teknologi Informasi dan Desain Komunikasi Visual saat ini peminatnya cukup besar karena mengarah ke bisnis digital. Apalagi ada berbagai beasiswa yang ditawarkan. 

"Kalau bicara digital bisnis ke arah start up, maka akan sangat dibutuhkan lulusan tiga prodi baru kami ini," katanya. 

Wisudawan terbaik institusi, Karima Fatmawati turut hadir sebagai perwakilan wisudawan merupakan salah satu penerima beasiswa penuh. Artinya, wanita berhijab ini bebas biaya pendidikan alias gratis selama berkuliah. 

"Selama di Perbanas saya bisa menambah softskill saya sehingga saya punya modal tambahan selain pendidikan akademik saya," ujar wanita kelahiran Surabaya, 5 Agustus 1999.

Putri pasangan Abdul Karim dan Sumarni ini mengaku bahagia bisa meraih predikat terbaik ini. Bahkan, dirinya pun saat ini sudah bekerja sebulan usai sidang skripsi.

"Sekarang saya sudah bekerja di salah satu perusahaan ekspor impor rempah-rempah yaitu Surya Mas sebagai Staff Akuntansi dan Pajak," katanya. 

Selama kuliah, adik dari Tito Sumarsono terbilang ikut berorganisasi dan aktif meraih banyak prestasi membanggakan. Hingga banyak menjuarai kompetisi di berbagai tingkat. Rencananya, Karima akan mencari beasiswa lanjutan untuk melanjutkan studinya. (*)

Pewarta: Willy Irawan

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021