Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas III Tanjung Wangi, Banyuwangi, Letkol Marinir Benyamin Ginting mengemukakan KMP Yunicee diduga terseret arus laut dan gelombang tinggi empat meter lalu tenggelam.

"Tadi kami sempat melakukan pencarian korban di laut, gelombang tingginya mencapai tiga hingga empat meter, kemungkinan ini (gelombang) yang menyeret kapal dan tenggelam," ujar Letkol Marinir Benyamin Ginting kepada wartawan di Pelabuhan Ketapang Banyuwangi, Jawa Timur, Selasa malam.

Ia menceritakan saat melakukan pencarian bersama denga tim SAR gabungan lainnya, juga mengevakuasi ABK kepala kamar mesin KMP Yunicee yang terombang ambing di tengah laut Selat Bali.

Dari kepala kamar mesin tersebut, lanjut dia, diperoleh keterangan bahwa seluruh penumpang kapal dipastikan menggunakan baju pelampun. Sehingga, kata Ginting, besar kemungkinan 14 orang penumpang yang belum ditemukan bisa selamat.

"Dalam pencarian kami menemukan kepala kamar mesin dan menyampaikan semua penumpang menggunakan life jacket. Besar kemungkinan masih bisa ditemukan selamat, meskipun ada enam penumpang yang ditemukan meninggal," katanya.

Kepala kamar mesin KMP Yunicee yang ditemukan selamat itu juga menyampaikan bahwa sebelum kapal tenggelam terseret arus laut dan ombak tinggi ke arah selatan Pelabuhan Gilimanuk.

"Kepala kamar mesin menjelaskan kepada kami, kapal tersebut yang parkir dan menunggu antrean terseret arus . Karena ombaknya besar, kemampuan mesin tidak bisa mengimbangi tingginya gelombang dan terseret, Sekitar lima menit kapal miring dan temggelam ke sisi kiri,: paparnya.

Sementara itu, Kepala Satuan Pelayanan pada Badan Pengelola Transportasi Darat (BPTD) XI Jawa Timur, Rocky Surentu mengatakan KMP Yunicee masih laik dan dari manifest tidak ada dugaan kelebihan muatan.

"Di Ketapang kondisi ombak tidak tinggi, dan di tengah gelombang tinggi. Mengenai muatan kapal juga sesuai," ujarnya.

Kapal Motor Penumpang (KMP) Yunicee mengangkut 41 penumpang dan 12 anak buah kapal (ABK) dari Pelabuhan Ketapang Banyuwangi, menuju Pelabuhan Gilimanuk, Jembrana, Bali.

Dari 53 penumpang termasuk ABK, hingga Selasa (29/6) malam, ada enam korban ditemukan meninggal, 33 penumpang ditemukan selamat, dan 14 orang lainnya masih dalam pencarian. (*)

Pewarta: Novi Husdinariyanto

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021