Sejumlah warganet menyayangkan terjadinya kericuhan yang dilakukan oknum warga di posko penyekatan Jembatan Suramadu sisi Surabaya pada Selasa pagi dan videonya viral di beberapa media sosial.
Beberapa jam setelah insiden kericuhan di posko penyekatan Jembatan Suramadu, akun instagram "Command Center 112 Surabaya" @call112surabaya mengunggah video kejadian itu dan dalam kurun waktu sekitar tiga jam sudah mendapat lebih dari 6.000 kali disukai serta ratusan komentar warganet.
Baca juga: Tak ingin dites usap, sekelompok orang buat kericuhan di pos penyekatan Suramadu
Salah satu komentar dari pemilik akun @dian** mendoakan agar petugas dan tenaga kesehatan di lapangan selalu diberi kekuatan saat bertugas.
"Jagalah petugas2 di lapangan ya Tuhan dari segala marabahaya. Petugas2 juga punya keluarga loh, setiap mereka keluar rumah untuk bertugas ada rasa was2 khawatir dari keluarga. Jadi tolonglah kalian untuk saling menjaga kota ini masing2 dan kontrol emosi," tulisnya.
Baca juga: Satgas sesalkan masih adanya kericuhan di posko penyekatan Suramadu
Selain itu, ada juga warganet yang meminta polisi bertindak lebih tegas karena berbuat kerusuhan sama dengan tindakan pidana.
Di sisi lain, Wakil Sekretaris Satgas Percepatan Penanganan COVID-19 Surabaya Irvan Widyanto menjelaskan peristiwa diawali ada titik kumpul penumpukan rombongan kendaraan roda dua di sisi timur depan gerbang Jembatan Suramadu pada pukul 04.30 WIB hingga 05.30 WIB.
"Kemudian rombongan pengendara roda dua melakukan perusakan pagar pembatas gerbang Suramadu hingga jebol, berjalan putar balik dengan rute (sisi barat bawah Jembatan Suramadu menuju jalur lambat depan BPWS belakang)," katanya.
Baca juga: Warga demo tolak penyekatan Jembatan Suramadu ke Balai Kota Surabaya
Hal itu lantas membuat rombongan kendaraan yang melintas menerobos pemeriksaan tes cepat antigen.
"Sambil melintas mereka mengeraskan suara motor dan beberapa pengendara turun dari motor dan menendang kursi-kursi tenda di PCR. Sempat terjadi saling dorong kecil dengan petugas pengamanan," katanya.
Menindaklanjuti kejadian tersebut, Irvan mengatakan bahwa salah seorang anggota Brimob menembakkan gas air mata untuk menghalau massa pengendara agar segera membubarkan diri. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021
Beberapa jam setelah insiden kericuhan di posko penyekatan Jembatan Suramadu, akun instagram "Command Center 112 Surabaya" @call112surabaya mengunggah video kejadian itu dan dalam kurun waktu sekitar tiga jam sudah mendapat lebih dari 6.000 kali disukai serta ratusan komentar warganet.
Baca juga: Tak ingin dites usap, sekelompok orang buat kericuhan di pos penyekatan Suramadu
Salah satu komentar dari pemilik akun @dian** mendoakan agar petugas dan tenaga kesehatan di lapangan selalu diberi kekuatan saat bertugas.
"Jagalah petugas2 di lapangan ya Tuhan dari segala marabahaya. Petugas2 juga punya keluarga loh, setiap mereka keluar rumah untuk bertugas ada rasa was2 khawatir dari keluarga. Jadi tolonglah kalian untuk saling menjaga kota ini masing2 dan kontrol emosi," tulisnya.
Baca juga: Satgas sesalkan masih adanya kericuhan di posko penyekatan Suramadu
Selain itu, ada juga warganet yang meminta polisi bertindak lebih tegas karena berbuat kerusuhan sama dengan tindakan pidana.
Di sisi lain, Wakil Sekretaris Satgas Percepatan Penanganan COVID-19 Surabaya Irvan Widyanto menjelaskan peristiwa diawali ada titik kumpul penumpukan rombongan kendaraan roda dua di sisi timur depan gerbang Jembatan Suramadu pada pukul 04.30 WIB hingga 05.30 WIB.
"Kemudian rombongan pengendara roda dua melakukan perusakan pagar pembatas gerbang Suramadu hingga jebol, berjalan putar balik dengan rute (sisi barat bawah Jembatan Suramadu menuju jalur lambat depan BPWS belakang)," katanya.
Baca juga: Warga demo tolak penyekatan Jembatan Suramadu ke Balai Kota Surabaya
Hal itu lantas membuat rombongan kendaraan yang melintas menerobos pemeriksaan tes cepat antigen.
"Sambil melintas mereka mengeraskan suara motor dan beberapa pengendara turun dari motor dan menendang kursi-kursi tenda di PCR. Sempat terjadi saling dorong kecil dengan petugas pengamanan," katanya.
Menindaklanjuti kejadian tersebut, Irvan mengatakan bahwa salah seorang anggota Brimob menembakkan gas air mata untuk menghalau massa pengendara agar segera membubarkan diri. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021