Delapan mahasiswa Universitas Surabaya (Ubaya) meraih beasiswa penuh ke perguruan tinggi luar negeri melalui program "Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA) 2021".

"Selamat dan apresiasi untuk delapan mahasiswa UBAYA sebagai penerima beasiswa IISMA di kampus-kampus bereputasi dan top di berbegai negara," kata Rektor Ubaya Benny Lianto di Surabaya, Kamis.

Delapan mahasiswa tersebut ialah essica Eveline Tanoto dari Fakultas Bisnis dan Ekonomikab(Prodi Manajemen) ke ISAG European Business School, Portugal, Michelle Angela Prawira dari Fakultas Psikologi ke Korea University, Korea Selatan.

Elysabeth Rosario dari Fakultas Psikologi ke Palacky University Olomouc, Republik Ceko dan Desak Ayu Clara Dewanti dari Fakultas Teknik - (Prodi Teknik Industri)    ke Prince of Songkla University, Thailand.

Feby Juana Candra dari Fakultas Teknik - (Prodi Teknik Industri) ke Prince of Songkla University, Thailand dan Aileen Tanjung dari Fakultas Teknik - (Prodi Teknik Industri) ke University of York, Inggris.

Serta Kevin Patrick Laorens dari Fakultas Teknik - (Prodi Teknik Informatika) ke University of Pennsylvania, Amerika Serikat dan Gabrielle Audrey Sucahyo dari Fakultas Teknik - (Prodi Teknik Informatika) ke University of Strathclyde, Skotlandia.

Benny mengatakan selain bebas memilih perguruan tinggi luar negeri yang diminati, mahasiswa memiliki kesempatan mengambil mata kuliah di luar program studi mereka di perguruan tinggi luar negeri sebanyak maksimal 20 SKS. 

Program Mobilitas Internasional Mahasiswa Indonesia ini bertujuan untuk memfasilitasi mahasiswa Indonesia untuk mendapatkan pengetahuan dan keterampilan, bertukar gagasan dan budaya, serta membangun jejaring dengan teman kuliah, akademisi, dan masyarakat internasional di perguruan tinggi di luar negeri. 

Melalui program IISMA, penerima beasiswa tidak perlu khawatir terkait biaya hidup dan perkuliahan selama menempuh pendidikan di luar negeri. Biaya uang kuliah selama satu semester, tiket pesawat kelas ekonomi pulang pergi, akomodasi, biaya hidup bulanan, uang buku, asuransi kesehatan, dan biaya tes PCR didanai penuh oleh Kemdikbud. 

"Program IISMA sangat baik dan tepat, selaras dengan kebijakan Ubaya untuk menghasilkan lulusan yang berkemampuan holistik yaitu pandai sekaligus berakal budi, inovatif, adaptif, beretika, dan memiliki social skill yang tinggi," ucapnya.

Jessica Eveline Tanoto dari Fakultas Bisnis dan Ekonomika (FBE) Ubaya merasa sangat senang dan mengucap syukur atas program IISMA 2021 yang berhasil ia dapatkan.

Jessica, sapaan akrab mahasiswi semester empat ini mengatakan bahwa dirinya telah memilih ISAG European Business School di Portugal karena memiliki mata kuliah yang sesuai dengan keinginannya untuk belajar lebih dalam di bidang marketing. 

"Saya tertarik untuk belajar marketing di negara Eropa karena mungkin mahasiswa disana lebih terekspos dengan hal-hal yang berbau digital. Sepulang dari ISAG European Business School, saya berencana ingin berbagi cerita, pengalaman dan memberikan saran yang membangun khususnya bagi FBE Ubaya untuk pengembangan kedepannya," ujar mahasiswi berusia 19 tahun ini.  

Jessica menjelaskan bahwa mendapatkan beasiswa IISMA 2021 tidak mudah. Dirinya harus berebut kuota dengan mahasiswa Perguruan Tinggi Swasta (PTS) dan Perguruan Tinggi Negeri (PTN) ternama di Indonesia. Program IISMA hanya tersedia untuk 1.000 mahasiswa Indonesia yang lolos memenuhi syarat. 

Sebelum mendaftar sebagai peserta, Jessica melakukan konsultasi perguruan tinggi luar negeri dan mata kuliah yang dipilih dengan Ketua Prodi Manajemen FBE UBAYA, Dr. Deddy Marciano, S.E., M.M., CSA., CBC. 

Setelah memantapkan pilihannya, mahasiswi yang gemar menggambar ini melakukan proses pendaftaran secara daring melalui laman https://kampusmerdeka.kemdikbud.go.id/. Kemudian melengkapi syarat serta ketentuan yang sudah ditetapkan agar bisa mengikuti seleksi IISMA 2021. 

Syarat yang wajib dipenuhi oleh peserta yaitu warga negara Indonesia (WNI) berstatus sebagai mahasiswa aktif semester 4 – 7, memiliki kemampuan bahasa Inggris yang dibuktikan dengan hasil tes IELTS, TOEFL ataupun Duolingo English Test yang disesuaikan dengan perguruan tinggi luar negeri yang dituju. 

Ditambah lagi, mahasiswa harus mendapatkan surat rekomendasi dari perguruan tinggi asal, memiliki minimum IPK (indeks prestasi kumulatif) terakhir 3.0 dengan menyertakan transkrip nilai, dan menulis esai. Selain itu, mahasiswa yang mendaftar juga perlu memiliki paspor. 

“Melalui program ini, saya percaya ke depannya akan banyak generasi muda yang termotivasi untuk menggali potensi diri semaksimal mungkin dan menggapai kesempatan yang ada," tutur Jessica.(*)

Pewarta: Willy Irawan

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021