Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur,  membuat rumah sakit khusus hewan guna memberikan layanan lengkap terhadap berbagai kesehatan hewan ternak maupun piaraan.

"Semoga ini bisa membantu warga menjaga kualitas hewan ternak maupun piaraan, mengingat sekarang semakin banyak pencinta binatang, juga komunitas-komunitasnya yang tumbuh di Banyuwangi," ujar Bupati Ipuk Fiestiandani Azwar Anas usai meresmikan Rumah Sakit Hewan di Jalan Kartini Kelurahan Kepatihan, Banyuwangi, Senin.

Ia menjelaskan bahwa Rumah Sakit Hewan Banyuwangi merupakan peningkatan dari pusat kesehatan hewan (puskeswan), dan peningkatan status ini bertujuan untuk memberikan peningkatan layanan kesehatan hewan yang ada di kabupaten ujung timur Pulau Jawa itu.

Kata Ipuk, kesehatan hewan tidak bisa disepelekan, dan dengan keberadaan rumah sakit hewan/piaraan itu bisa mencegah penyakit menular dari hewan ke manusia.

"Kedua, ini bagian dari kesadaran kita untuk menghargai hewan, bagaimana kesejahteraan hewan diterapkan termasuk dari sisi kesehatannya," tuturnya.
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani Azwar Anas melihat hewan piaraan diperiksa kesehataannya oleh petugas Rumah Sakit Hewan. Senin (7/6/2021) (ANTARA/HO-Humas Pemkab Banyuwangi)


Menurut ia, Rumah Sakit Hewan Banyuwangi sendiri dilengkapi dengan berbagai fasilitas, mulai dari Unit Gawat Darurat (UGD), ruang diagnostik, ruang bedah, ruang rawat inap hingga laboratorium dan apotek.

"Untuk sementara masih belum bisa memberikan layanan kepada hewan besar. Karena masih ada keterbatasan ruang. Untuk hewan berukuran besar, tim puskeswan yang seperti biasa akan turun membantu masyarakat," katanya.

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Banyuwangi, Arief Setyawan mengatakan hal ini sebagai upaya perlindungan terhadap masuknya hewan ternak dari luar Jawa.

"Salah satu pintu masuknya hewan-hewan ternak ke Jawa ini melalui Banyuwangi. Baik yang dikirim dari Bali, NTT dan Indonesia bagian timur lainnya. Jadi, perlu ada pemeriksaan yang ketat terhadap kesehatannya, agar tidak menjadi bibit penyakit yang bisa menyebar di Jawa," ujarnya. (*)

Pewarta: Novi Husdinariyanto

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021