Pemerintah Kota Kediri, Jawa Timur, memfasilitasi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) setempat yang mampu menembus pasar ekspor, sebagai upaya mengembangkan produknya.

Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Kediri Tanto Wijohari mengungkapkan pihaknya secara konsisten dan berkesinambungan memberikan layanan fasilitas pengurusan hak merek secara gratis kepada masyarakat.

"Dalam kurun tujuh tahun terakhir secara konsisten memberikan bantuan fasilitasi pengurusan hak merek secara gratis, bagi pelaku UMKM. Itu penting untuk melakukan proteksi agar produk lokal kita tidak dipalsukan, oleh pihak yang tidak bertanggung jawab," katanya di Kediri, Sabtu.

Sementara itu, untuk pelaku UMKM yang memiliki potensi ekspor, Pemerintah Kota Kediri berkolaborasi dengan para pemangku kepentingan, termasuk Kamar Dagang dan Industri Kota Kediri dan Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai (KPPBC) Tipe Madya Cukai Kediri.

"Kami terus mendorong produk UMKM kita untuk go international. Tahun ini, kami akan menjalin kerja sama dengan Export Center Surabaya, unit kerja di bawah Kemendag (Kementerian Perdagangan)," kata Pelaksana Tugas Sekretaris Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Kediri Tintawati.

Salah satu UMKM yang mampu menembus pasar internasional adalah sambal pecel merek "Mbak Ti" yang diproduksi Budi Handayani, warga Kota Kediri.

Budi mengemukakan awalnya, ibundanya sekitar 1980-an berjualan sambal pecel dan laku keras dan kini usaha ini diteruskannya.

Saat pandemi COVID-19, sambal pecelnya juga semakin banyak diminati. Dalam sehari, setidaknya bisa membuat sambal hingga 100 kg.

"Ekspor (sambal pecel) saya sudah sering masuk Malaysia dan Dubai. Untuk Hong Kong juga pernah. Di Indonesia, 'Mbak Ti' telah memiliki agen di Kalimantan sejak 10 tahun lalu. Di Jawa ada di Wonosobo, Semarang, Jabodetabek dan sekitar Karesidenan Kediri," kata Budi.

Ia juga mengatakan selama ini sangat dibantu dan diberi kemudahan oleh Pemerintah Kota Kediri, utamanya terkait perizinan.

Hal ini selaras dengan branding Kota Kediri The Service City yang dicanangkan Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar. Sebagai kota jasa, Wali Kota Kediri memastikan kemudahan dan fasilitasi perizinan khususnya bagi UMKM.

Hal tersebut dikarenakan, seiring tumbuh dan banyak diminatinya produk UMKM.

"Sangat membantu sekali Pemerintah Kota Kediri, apalagi masalah perizinan, dimudahkan sekali. Mulai awal ngurus izin dari SPP-PRIT (Sertifikat Produksi Pangan-Industri Rumah Tangga) dan lain-lain, gak ada yang bayar sama sekali. Semua difasilitasi pemerintah semua," kata dia.

Selain sambal pecel itu, sekitar 170 produk UMKM dari Kota Kediri, telah dikurasi dan dinilai layak untuk ekspor, sehingga diharapkan ke depan usaha mereka bisa semakin berkembang.

Kadin Kota Kediri juga sudah bekerja sama dengan Berdi Australia Pty Ltd untuk ekspor produk UMKM senilai 500 ribu dolar AS pada 2021 dan 2022. (*)

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021