Salamet (48) warga Desa Harjomulyo, Kecamatan Silo, Kabupaten Jember divonis menderita jantung koroner di usia nya yang memasuki masa senja.

Sudah hampir satu tahun Salamet melawan penyakitnya itu, tapi dirinya tidak pernah patah arang untuk semangat sembuh dan beruntung sudah menjadi peserta JKN-KIS.

"Kita tidak akan tahu kapan penyakit menyerang kita dan kapan penyakit itu akan pergi, sehingga menjadi peserta JKN-KIS menjadi solusi yang terbaik," katanya.

Ia menceritakan kurang lebih sudah hampir satu tahun menderita penyakit jantung koroner dan awalnya tidak merasakan penyakit itu, tetapi suatu hari merasakan sakit pada dadanya dan setelah diperiksakan ke dokter ternyata jantung koroner.

Lelaki yang kesehariannya bekerja di kebun itu tetap mencari nafkah untuk keluarganya walaupun dalam kondisi sakit dan penyakit jantung koroner adalah kondisi ketika pembuluh darah utama yang memberi pasokan darah, oksigen dan nutrisi untuk jantung menjadi rusak. Biasanya kondisi itu disebabkan oleh plak kolesterol dan proses peradangan, penyakit itulah yang saat ini sedang dilawan oleh Salamet.

“Setelah divonis sakit oleh dokter saya tidak menyerah, saya punya keyakinan saya pasti sembuh dan alhamdulillah BPJS Kesehatan hadir di saat yang tepat, karena jujur kita sebagai manusia tidak tahu kapan kita sakit dan kapan penyakit akan pergi meninggalkan kita," tuturnya.

Setiap kali mengakses pelayanan kesehatan, lanjut dia, selalu mendapatkan pelayanan yang optimal dan bukan hanya itu, hingga saat ini, dirinya tidak pernah mengeluarkan rupiah sepersen pun untuk mendapatkan pelayanan kesehatan karena seluruhnya gratis dan dijamin oleh BPJS Kesehatan.

"Setiap saya berobat saya tidak pernah dipunggut biaya oleh dokter, saya cukup menunjukan kartu JKN-KIS saja dan semua dilayani dengan baik," ujarnya.

Salamet menyampaikan harapannya kepada seluruh masyarakat Indonesia agar mendaftarkan diri sebagai peserta JKN-KIS dan tidak menunggu sakit baru mendaftar. 

Ia menyampaikan terima kasih banyak atas bantuan yang telah diberikan oleh BPJS Kesehatan, yang mana setiap berobat dirinya tidak pernah dipunggut biaya sepeserpun.

"Saya berharap agar seluruh masyarakat Indonesia peduli akan kesehatan karena jika sakit maka yang rugi diri sendiri, pergerakan kita terbatas, oleh karena itu mari kita mendaftar sebagai peserta JKN-KIS sebelum sakit, agar merasa tenang di manapun berada dan tidak khawatir jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan," katanya. (*)

Pewarta: Zumrotun Solichah

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021