Banjir rob atau banjir akibat permukaan air laut lebih tinggi daripada bibir pantai atau daratan di pesisir pantai melanda perkampungan warga pesisir Pantai Kotasek, Desa Tanjung, Pamekasan, Jawa Timur, Kamis.

"Saat ini genangan banjir sudah memasuki halaman rumah warga," kata anggota Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pamekasan Eros di lokasi kejadian, Kamis.

Banjir rob yang melanda perkampungan warga di Dusun Kotasek, Desa Tanjung, Kecamatan Pademawu, ini menggenangi puluhan rumah warga dengan ketinggian genangan air antara 20 hingga 30 cm.

Petugas berupaya menenangkan warga dan meminta masyarakat yang tinggal di lokasi terdampak banjir tidak panik.

Selain di Dusun Kotasek, Desa Tanjung, Kecamatan Pademawu, banjir rob juga terjadi di Pantai Talang Siring, Desa Montok, Kecamatan Larangan.

Jalan raya di sepanjang pesisir pantai ini tergenang air laut akibat ombak besar yang disertai angin kencang. Hanya saja, di lokasi ini genangan air tidak sampai ke rumah warga, sebagaimana di Dusun Kotasek, Desa Tanjung, Kecamatan Pademawu.

Menurut catatan ANTARA, banjir rob yang terjadi kali ini merupakan kali kedua dalam dua tahun terakhir ini.

Pada tahun 2020, kejadian serupa terjadi pada Juni dengan sebaran warga terdampak sama, sebagaimana banjir rob kali ini.

Menurut Supervisor BPBD Pamekasan Budi Cahyono, banjir rob ini sebagai dampak dari gerhana bulan total pada Rabu (26/5). Banjir rob berpotensi terjadi karena daya tarik matahari dan bulan saat gerhana bulan total dapat meningkatkan pasang air laut.

"Gerhana berpengaruh terhadap ketinggian pasang, karena gaya tarik bulan dan matahari yang sejajar dapat meningkatkan terjadinya pasang tinggi," kata Budi.

Lebih lanjut, ia menjelaskan kejadian banjir rob itu merupakan peristiwa biasa sehingga warga yang tinggal di sepanjang pesisir pantai dan terdampak banjir rob tidak panik.

Pewarta: Abd Aziz

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021