SMK Dr Soetomo Surabaya (Smekdors) memberangkatkan lima guru mereka untuk ibadah umrah saat menggelar halal bihalal di Surabaya, Rabu.
"Hadiah yang diberikan pada guru dan pegawai sebagai apresiasi karena telah bekerja lebih dari lima tahun," kata Kepala SMK dr Soetomo Juliantono Hadi.
Anton mengungkapkan pemberian hadiah umrah ini diberikan sejak lima tahun lalu sehingga menjadi agenda rutin setiap halal bihalal.
Tak hanya pegawai tetap di Smekdors, tetapi juga guru tidak tetap memiliki kesempatan untuk mengikuti undian umrah ini.
"Pemberian hadiah umrah ini dari pengalaman pribadi saya yang sering melakukan ibadah umrah setelah mualaf. Dan memang ada perasaan bahagia saat ke sana, dan ada rasa kewajiban berbagi memberangkatkan umrah yang lain," katanya.
Untuk itu, dalam halal bihalal sebanyak 20 nama diundi dan terpilih lima nama yang diberangkatkan umrah.
Nama-nama peserta undian ini dikatakan Anton berkurang dari tahun sebelumnya. Karena guru yang sudah terpilih umrah tidak akan mendapatkan kesempatan undian lagi.
"Agar lebih damai dan senang, mereka diberangkatkan bersama pasangannya. Uang saku, oleh-oleh dari sekolah semua," katanya.
Ke depan, kesempatan umrah ini juga akan diberikan Anton pada siswa penghafal Al Quran atau hafidz.
Desi Apiaty, salah satu penerima hadiah umrah mengungkapkan cukup terkejut mendapat kesempatan tersebut.
Wanita yang sudah 12 tahun menjadi guru Bahasa Inggris di Smekdors ini mengaku sudah masuk daftar undian sejak tiga tahun lalu.
"Saya sangat bersyukur mendapat kesempatan umrah, apalagi selama ini di Smekdors nuansanya sudah kekeluargaan dan kepala sekolahnya juga pengertian dengan kegiatan kami," ujarnya.
Kini, Desi tinggal menunggu perizinan umrah diberikan oleh pemerintah Arab Saudi. Untuk kemudian mengurus paspor berkelompok bersama rekan-rekannya yang mendapat hadiah umrah.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021
"Hadiah yang diberikan pada guru dan pegawai sebagai apresiasi karena telah bekerja lebih dari lima tahun," kata Kepala SMK dr Soetomo Juliantono Hadi.
Anton mengungkapkan pemberian hadiah umrah ini diberikan sejak lima tahun lalu sehingga menjadi agenda rutin setiap halal bihalal.
Tak hanya pegawai tetap di Smekdors, tetapi juga guru tidak tetap memiliki kesempatan untuk mengikuti undian umrah ini.
"Pemberian hadiah umrah ini dari pengalaman pribadi saya yang sering melakukan ibadah umrah setelah mualaf. Dan memang ada perasaan bahagia saat ke sana, dan ada rasa kewajiban berbagi memberangkatkan umrah yang lain," katanya.
Untuk itu, dalam halal bihalal sebanyak 20 nama diundi dan terpilih lima nama yang diberangkatkan umrah.
Nama-nama peserta undian ini dikatakan Anton berkurang dari tahun sebelumnya. Karena guru yang sudah terpilih umrah tidak akan mendapatkan kesempatan undian lagi.
"Agar lebih damai dan senang, mereka diberangkatkan bersama pasangannya. Uang saku, oleh-oleh dari sekolah semua," katanya.
Ke depan, kesempatan umrah ini juga akan diberikan Anton pada siswa penghafal Al Quran atau hafidz.
Desi Apiaty, salah satu penerima hadiah umrah mengungkapkan cukup terkejut mendapat kesempatan tersebut.
Wanita yang sudah 12 tahun menjadi guru Bahasa Inggris di Smekdors ini mengaku sudah masuk daftar undian sejak tiga tahun lalu.
"Saya sangat bersyukur mendapat kesempatan umrah, apalagi selama ini di Smekdors nuansanya sudah kekeluargaan dan kepala sekolahnya juga pengertian dengan kegiatan kami," ujarnya.
Kini, Desi tinggal menunggu perizinan umrah diberikan oleh pemerintah Arab Saudi. Untuk kemudian mengurus paspor berkelompok bersama rekan-rekannya yang mendapat hadiah umrah.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021