Ketua Forum Peningkatan Konsumsi Ikan Nasional (Forikan) Jatim, Arumi Bachsin Emil Dardak mengapresiasi Forum Peningkatan Konsumsi Ikan Kabupaten Situbondo, karena mampu menekan angka stunting.

Kabupaten Situbondo memampu menekan angka stunting menjadi 12,55 persen atau sebanyak 4.190 balita tubuh pendek (cebol), dari sebelumnya angka stunting di Situbondo mencapai 26,24 persen.

"Situbondo luar biasa, sebelumnya masih 26,24 persen angka stunting-nya, tapi berdasarkan bulan timbang tahun ini (Februari 2021), angka stuntingnya turun menjadi 12 persen," kata Arumi di acara Kampanye Gemarikan di Situbondo, Selasa.

Sementara Ketua Forum Peningkatan Konsumsi Ikan (Forikan) Kabupaten Situbondo, Juma'ati Karna Suswandi mengemukakan berdasarkan hasil survei status gizi balita Indonesia tahun 2019, jumlah stunting di Situbondo sebesar 26,74 persen, di bawah prevalensi Provinsi Jatim, sebesar 26,86 persen, dan nasional sebesar 27,67 persen.

"Alhamdulillah kami bersyukur angka stunting di Situbondo bisa ditekan hingga 12,55 persen," katanya.
Ibu hamil dan balita hadir dalam acara kampanye Gemarikan di Kecamatan Kapongan, Situbondo. Selasa (25/5/2021) (ANTARA/HO-Humas Pemkab Situbondo)


Kampanye Gemarikan digelar di Kecamatan Kapongan, menurut dia, karena angka kasus stunting di Kecamatan Kapongan merupakan urutan tertinggi kasus stunting dibandingkan kecamatan lainnya, yakni sebanyak 382 balita.

"Namun demikian hingga sekarang sudah terjadi penurunan pada bulan timbang Februari 2021, yaitu sebesar 14,9 persen atau sebanyak 266 balita," tuturnya.

Bantuan paket pangan ikan dari Forikan Pemprov Jatim, katanya Juma'ati, diharapkan bisa menjadi motivasi untuk lebih giat dalam menangani kasus stunting di Situbondo.

"Kami akan menggandeng Dinas Kesehatan, untuk menggelorakan gemar makan ikan melalui kegiatan posyandu, sebagai bentuk komitmen kami dalam menekan angka stunting," ucapnya. (*)

Pewarta: Novi Husdinariyanto

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021