Seribuan santri Pondok Pesantren Salafiyah Syafi'iyah Sukorejo, Situbondo, Jawa Timur, asal kepulauan Madura, mulai kembali ke pondok untuk mengikuti aktivitas belajar dengan penerapan protokol kesehatan guna pencegan COVID-19.
Para santri asal Pulau Raas, Kangean, dan Sapudi, Kabupaten Sumenep, Madura, yang akan kembali dari ke pesantren diangkut menggunakan kapal perintis, yakni Kapal Motor Sabuk Nusantara 92, KM Sabuk Nusantara 99, KM Sabuk Nusantara 35 dan KMP Dharma Kartika.
"Jadi, untuk hari ini ada tiga kapal perintis Sabuk Nusantara yang beroperasi angkutan laut dari ke Pulau Madura, menuju Pelabuhan Jangkar," ujar Kasubdit Angkutan Laut Dalam Negeri pada Kementerian Perhubungan, Medy Purwanto saat meninjau langsung pemulangan santri di Pelabuhan Jangkar Situbondo, Jumat.
Ia menjelaskan bahwa pengoperasian tiga kapal perintis Sabuk Nusantara sebagai upaya mengantisipasi terjadinya penumpukan penumpang, karena bersamaan dengan kembalinya santri dari kepulau Madura ke Situbondo. Selama ini hanya dua kapal feri yang melayani penyeberangan Situbondo-Madura, yakni KMP Dharma Kartika dan KMP Satya Kencana.
Dari jauh hari sebelumnya pihak Dinas Perhubungan Situbondo, Dishub Provinsi, KSOP Kelas IV Panarukan sudah berkoordinasi dengan tokoh ulama, tokoh agama dan Satgas COVID-19 setempat terkait dengan kepulangan santri dari kepulauan Madura.
"Kami mengapresiasi semua pihak di sini yang koordinasinya sangat baik dan komitmen menerapkan protokol kesehatan secara ketat," tutur Medy.
Sememtara itu, Kepala KSOP Kelas IV Panarukan Situbondo, Andy Amran mengatakan bahwa semua santri yang diangkut menggunakan kapal perintis maupun kapal feri dari kepulauan Madura, sudah mengantongi surat keterangan negatif swab antigen ataupun GeNose.
"Para santri yang akan pulang ke pondok di Situbondo ini semuanya telah mengantongi surat keterangan pemeriksaan swab antigen ataupun GeNose dengan hasil negatif," tuturnya.
Informasi diperoleh, santri asal kepulauan Madura mulai kembali ke beberapa pondok pesantren di Situbondo, sejak Kamis (20/5) kemarin, dan diperkirakan hingga 24 Mei 2021. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021
Para santri asal Pulau Raas, Kangean, dan Sapudi, Kabupaten Sumenep, Madura, yang akan kembali dari ke pesantren diangkut menggunakan kapal perintis, yakni Kapal Motor Sabuk Nusantara 92, KM Sabuk Nusantara 99, KM Sabuk Nusantara 35 dan KMP Dharma Kartika.
"Jadi, untuk hari ini ada tiga kapal perintis Sabuk Nusantara yang beroperasi angkutan laut dari ke Pulau Madura, menuju Pelabuhan Jangkar," ujar Kasubdit Angkutan Laut Dalam Negeri pada Kementerian Perhubungan, Medy Purwanto saat meninjau langsung pemulangan santri di Pelabuhan Jangkar Situbondo, Jumat.
Ia menjelaskan bahwa pengoperasian tiga kapal perintis Sabuk Nusantara sebagai upaya mengantisipasi terjadinya penumpukan penumpang, karena bersamaan dengan kembalinya santri dari kepulau Madura ke Situbondo. Selama ini hanya dua kapal feri yang melayani penyeberangan Situbondo-Madura, yakni KMP Dharma Kartika dan KMP Satya Kencana.
Dari jauh hari sebelumnya pihak Dinas Perhubungan Situbondo, Dishub Provinsi, KSOP Kelas IV Panarukan sudah berkoordinasi dengan tokoh ulama, tokoh agama dan Satgas COVID-19 setempat terkait dengan kepulangan santri dari kepulauan Madura.
"Kami mengapresiasi semua pihak di sini yang koordinasinya sangat baik dan komitmen menerapkan protokol kesehatan secara ketat," tutur Medy.
Sememtara itu, Kepala KSOP Kelas IV Panarukan Situbondo, Andy Amran mengatakan bahwa semua santri yang diangkut menggunakan kapal perintis maupun kapal feri dari kepulauan Madura, sudah mengantongi surat keterangan negatif swab antigen ataupun GeNose.
"Para santri yang akan pulang ke pondok di Situbondo ini semuanya telah mengantongi surat keterangan pemeriksaan swab antigen ataupun GeNose dengan hasil negatif," tuturnya.
Informasi diperoleh, santri asal kepulauan Madura mulai kembali ke beberapa pondok pesantren di Situbondo, sejak Kamis (20/5) kemarin, dan diperkirakan hingga 24 Mei 2021. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021