Pemerintah Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, memberikan pelayanan gratis tes usap antigen (swab antigen) untuk santri asal daerah setempat yang akan kembali ke pondok pesantren.
Tes usap antigen sangat diperlukan para santri karena menjadi salah satu syarat kembali ke pondok pesantren. Jumlah warga Situbondo yang mondok di pesantren cukup banyak, seperti di Ponpes Salafiyah Syafi'iyah Sukorejo berjumlah 3. 450 santri.
"Santri cukup datang ke seluruh puskesmas yang tersebar di 17 kecamatan maupun tiga rumah sakit milik pemerintah daerah (RSUD dr Abdoer Rahem, Asmebagus, Besuki) hanya dengan membawa KTP elektronik atau KK," ujar Bupati Situbondo Karna Suswandi di Situbondo, Rabu.
Ia mengemukakan bahwa pelayanan gratis swab antigen untuk santri asal Situbondo yang akan kembali ke pondok pesantren dimulai hari ini, Rabu, 19 Mei 2021). "Untuk para santri yang akan kembali menimba ilmu di pesantren harus meluruskan niatnya yaitu semata-mata mencari ridho Allah SWT. Para santri diharapkan selalu tekun menuntut ilmu dan terus berlomba-lomba menggapai prestasi agar bisa membanggakan orang tua serta bermanfaat untuk agama dan bangsa terutama untuk Situbondo," tutur Bung Karna, sapaan akrab bupati.
Ketua Rayon Ikatan Santri dan Alumni Salafiyah-Syafi'iyah Sukorejo (IKSASS) Situbondo, Aburawi mengatakan pelayanan gratis swab antigen gratis untuk santri disambut positif santri dan wali santri.
"Tentu ini sangat membantu, karena hasil swab antigen akan dibawa ke pesantren dan menjadi syarat santri ke pondok pesantren. Alhamdulillah Pemerintah sangat peduli dan cukup membantu santri melalui program swab antigen gratis," ujarnya.
Data diperoleh, sekitar 3.450 santri Situbondo akan kembali ke Ponpes Salafiyah Syafi'iyah Sukorejo pada tanggal 21 Mei mendatang. Karena jumlah santri cukup banyak, maka swab antigen dikoordinir menjadi dua tahapan. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021
Tes usap antigen sangat diperlukan para santri karena menjadi salah satu syarat kembali ke pondok pesantren. Jumlah warga Situbondo yang mondok di pesantren cukup banyak, seperti di Ponpes Salafiyah Syafi'iyah Sukorejo berjumlah 3. 450 santri.
"Santri cukup datang ke seluruh puskesmas yang tersebar di 17 kecamatan maupun tiga rumah sakit milik pemerintah daerah (RSUD dr Abdoer Rahem, Asmebagus, Besuki) hanya dengan membawa KTP elektronik atau KK," ujar Bupati Situbondo Karna Suswandi di Situbondo, Rabu.
Ia mengemukakan bahwa pelayanan gratis swab antigen untuk santri asal Situbondo yang akan kembali ke pondok pesantren dimulai hari ini, Rabu, 19 Mei 2021). "Untuk para santri yang akan kembali menimba ilmu di pesantren harus meluruskan niatnya yaitu semata-mata mencari ridho Allah SWT. Para santri diharapkan selalu tekun menuntut ilmu dan terus berlomba-lomba menggapai prestasi agar bisa membanggakan orang tua serta bermanfaat untuk agama dan bangsa terutama untuk Situbondo," tutur Bung Karna, sapaan akrab bupati.
Ketua Rayon Ikatan Santri dan Alumni Salafiyah-Syafi'iyah Sukorejo (IKSASS) Situbondo, Aburawi mengatakan pelayanan gratis swab antigen gratis untuk santri disambut positif santri dan wali santri.
"Tentu ini sangat membantu, karena hasil swab antigen akan dibawa ke pesantren dan menjadi syarat santri ke pondok pesantren. Alhamdulillah Pemerintah sangat peduli dan cukup membantu santri melalui program swab antigen gratis," ujarnya.
Data diperoleh, sekitar 3.450 santri Situbondo akan kembali ke Ponpes Salafiyah Syafi'iyah Sukorejo pada tanggal 21 Mei mendatang. Karena jumlah santri cukup banyak, maka swab antigen dikoordinir menjadi dua tahapan. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021