Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (Unair) Surabaya bersiap menggelar kuliah secara tatap muka untuk sejumlah mata kuliah praktikum dengan penerapan protokol kesehatan pencegahan COVID-19, Rabu (19/5).

"Besok kami mulai kuliah tatap muka. Pelaksanaannya, jika ada masing-masing 30 orang mahasiswa, akan masuk setengahnya. Sisanya akan menjalani kuliah dari rumah. Untuk yang tatap muka mereka harus melakukan tes swab antigen dan semua protokol kesehatan kita lakukan," kata Dekan FK Unair Prof. Dr. Budi Santoso di Surabaya, Selasa.

Prof. Budi mengungkapkan sebenarnya FK Unair sejak bulan November tahun 2020 sudah melaksanakan kuliah secara luring, khususnya mahasiswa dokter muda 1 dan dokter muda 2.

Selain itu, sejak dua bulan lalu FK Unair juga menggelar kuliah tatap muka untuk mahasiswa preklinis yang menempuh mata kuliah keterampilan medis.

"Keterampilan medis ini mata kuliah yang kita diajarkan untuk terampil masalah tekanan darah, tekanan suhu. Ini yang dilakukan secara luring. Tapi, kondisi saat ini kita lakukan secara hybrid atau gabungan," katanya.

FK Unair juga akan melakukan suatu kajian apakah praktikum lainnya, seperti di Departemen anatomi, Departemen Biokimia, Departemen Patologi Anatomi, Departemen Patologi Klinik, dan Mikrobiologi juga memungkinkan untuk digelar kuliah secara luring.

"Karena praktikum tidak ideal dilakukan daring. Mudah-mudahan dari beberapa kajian nanti sudah waktunya kita akan melakukan praktikum secara luring," ujarnya.

Mengenai kuliah luring atau tatap muka secara penuh, Prof. Budi mengatakan hal itu perlu melihat angka kasus COVID-19 pasca-Idul Fitri, meningkat atau tidak. FK Unair akan melakukan pemantauan hingga dua pekan ke depan.

Namun, sampai saat ini angka COVID-19 masih terkendali dan diharapkan terus terkendali.

"Jika terkendali, target kita bulan Juli untuk memulai lebih banyak lagi pembelajaran luring akan kita lakukan. Termasuk pada pekan ini kami ada kajian praktikum preklinis bisa dimulai atau belum," ujarnya.

Wakil Dekan I FK Unair Dr. Achmad Chusnu menambahkan untuk mata kuliah yang sifatnya transfer knowledge tetap dipilih pembelajaran via daring.

Hal itu dilakukan karena dari beberapa survei-survei yang dilakukan, mahasiswa lebih menghendaki untuk yang kuliah masih daring.

"Tapi, untuk yang keterampilan bersifat seperti pemeriksaan tekanan darah pemisahan suhu atau mungkin memeriksa untuk ibu hamil kandungan, untuk yang jalan-jalan bidan itu kita arahkan ke pembelajaran secara luring," katanya.

Pewarta: Willy Irawan

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021