Tradisi Barong Ider Bumi di Desa Kemiren, Kecamatan Glagah, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Jumat, tetap digelar meski di tengah pandemi COVID-19 dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat dan tertutup untuk warga umum.

Barong Ider Bumi digelar setiap hari kedua Lebaran atau 2 Syawal, dan tradisi ini diyakini oleh masyarakat Desa Kemiren dapat mengusir pagebluk atau mara bahaya.

"Kami menggelar ritual sesuai adat kami, dengan tetap mematuhi protokol kesehatan. Kami harap, dengan ini Desa Kemiren serta Banyuwangi dapat segera terbebaskan dari mara bahaya COVID-19," kata Tokoh Adat Desa Kemiren, Suhaimi.

Menurut dia, ritual ini harus tetap dilaksanakan karena ini merupakan warisan dari tradisi leluhur. Meski tradisi ini digelar di masa pandemi, katanya, tidak mengurangi kesakralan ritual Ider Bumi.

Ia menyampaikan bahwa di masa pandemi ini kegiatan ritual adat Barong Ider Bumi digelar lebih sederhana dibanding tahun-tahun sebelumnya. Bila biasanya ratusan warga desa berbondong-bondong mengikuti arak-arakan Barong, namun kali ini hanya personel inti Barong yang berkeliling desa.

"Kami gekara ritual ini dengan sederhana. Biasanya ratusan orang yang ikut. Tapi saat ini hanya beberapa orang saja yang ikut," tuturnya.

Kepala Desa Kemiren, M. Arifin mengatakan pihaknya telah membentuk satgas untuk mengantisipasi kerumunan saat arak-arakan berlangsung. Selain itu, selama kegiatan arak-arakan Barong, juga ada petugas yang menyemprotkan disinfektan.

"Kami juga membentuk satgas yang mengawal arak-arakan Barong. Ada juga yang memberikan imbauan patuhi prokes selama berlangsung ritual Ider Bumi," katanya.

Ia menambahkan, dengan adanya Barong Ider Bumi itu warga berharap bisa segera meredakan kasus COVID-19 di Banyuwangi.

"Harapannya, semoga pandemi COVID-19 segera berakhir. Karena COVID-19 sangat berdampak pada masyarakat kami," ujaranya.

Terdapat 12 orang pemain Barong Ider Bumi beserta penabuhnya, yang didampingi oleh 10 orang Satgas COVID-19 Kecamatan Glagah untuk mengingatkan masyarakat agar tetap mematuhi protokol kesehatan. (*)

Pewarta: Novi Husdinariyanto

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021