Pemerintah Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, menetapkan dua titik penyekatan di jalan nasional perbatasan Trenggalek-Ponorogo dan Trenggalek-Pacitan untuk menghalau pemudik yang masuk ataupun melintas wilayah tersebut.

"Hari ini terhitung mulai pukul 00.00 WIB sudah memasuki waktu pelarangan mudik dan kami masuk di rayon IV. wilayah aglomerasi Jombang, Nganjuk, Kediri, Blitar Raya kemudian Tulungagung dan Trenggalek," kata Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin dalam siaran pers-nya yang dikirim ke awak media, Kamis.

Dua titik penyekatan itu ada di jalan nasional Trenggalek-Ponorogo, Kecamatan Tugu yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Ponorogo, serta di jalur lintas pantai selatan (pansela/JLS) yang ada di Kecamatan Panggul dan berbatasan langsung dengan Kabupaten Pacitan.

Sarana pos jaga sudah dipersiapkan, personel juga sudah siap-siaga, demikian juga dengan ruang observasi yang telah tersedia. Tak jauh dari pos jaga, satu unit mobil ambulans siap dikerahkan/operasionalkan selama 24 jam.

"Jika ada yang membutuhkan penanganan medis tim kami sudah siap," ucap-nya.

Untuk mengoptimalkan pembatasan arus pemudik, di titik pos penyekatan dipasang pembatasan jalan berupa deretan water barrier. Petugas akan melakukan sistem buka-tutup bagi pengendara yang dinilai lolos untuk melintas titik penyekatan.

"Ruangan untuk manuver kendaraan untuk putar balik ruangnya cukup luas, karena ini berhadapan juga dengan 'rest area' di sekitar proyek Bendungan Tugu," imbuh-nya.

Persyaratan yang memenuhi dipersyaratkan, boleh masuk, namun yang tidak akan diminta balik.

Menurut Bupati Trenggalek, penyekatan kendaraan akan diberlakukan 24 jam. Jika ada yang nekat mudik dan ketahuan mereka dipaksa harus putar balik.

"Untuk jalur-jalur tikus desa diimbau untuk melakukan penyekatan penyekatan, sesuai 'zoom meeting' yang kita lakukan," tutur-nya.

Untuk kesiapan personel, Kapolres Trenggalek AKBP Dony Satria Sembiring menegaskan pihaknya telah melakukan gelar pasukan sebelumnya.

"Personel kami sudah siap, ada TNI-Polri, dishub, senkom, pramuka dan beberapa yang lainnya," kata Kapolres.

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021