Satu orang pekerja migran Indonesia asal Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, yang seharusnya dikarantina karena positif COVID-19, diketahui bisa lolos pulang bersama rombongan pekerja migran lainnya setelah dijemput petugas dinas perhubungan di Asrama Haji Sukolilo Surabaya.
"Ada satu pekerja migran asal Desa Wotgalih, Kecamatan Yosowilangun, positif dan lepas dari pemantauan petugas, sehingga yang bersangkutan ikut pulang bersama 31 pekerja migran lainnya dalam satu bus," kata Kepala Dinas Perhubungan Lumajang Yudho Hariyanto saat mengikuti rapat koordinasi di Kantor Bakorwil V di Kabupaten Jember, Selasa.
Baca juga: Pemprov Jatim sudah mengisolasi 3.636 pekerja migran tiba dari luar negeri
Bakorwil V Jember mengundang Satgas Penanganan COVID-19 dan Dinas Perhubungan kabupaten/kota di wilayah kerja Bakorwil V Jember yang meliputi Kabupaten Jember, Bondowoso, Situbondo, Banyuwangi, Kabupaten Probolinggo, Kota Probolinggo, dan Lumajang.
Ia juga mempertanyakan prosedur penanganan pekerja migran Indonesia yang positif di Asrama Haji Sukolilo, sehingga bisa lolos diperbolehkan pulang bersama rombongan pekerja migran yang negatif.
"Kami menjemput semua pekerja migran asal Lumajang sebanyak 32 orang yang didampingi petugas Dinas Perhubungan (Dishub), sehingga kami terpaksa melakukan tes usap kepada petugas dan hasilnya negatif," tuturnya.
Baca juga: Sebanyak 20 pekerja migran asal Probolinggo jalani karantina
Sementara Kepala Dinas Kesehatan Lumajang dr. Bayu Wibowo Ignasius mengatakan pekerja migran yang positif tersebut akhirnya dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara untuk menjalani perawatan dan isolasi.
"Pekerja migran yang positif itu satu bus dengan 31 pekerja migran lainnya, sehingga saya meminta petugas puskesmas melakukan tracing terhadap pekerja migran lainnya yang tersebar di beberapa kecamatan," katanya.
Baca juga: Belasan pekerja migran asal Magetan jalani karantina sebelum dipulangkan
Ia menjelaskan tracing dilakukan dengan menggunakan tes cepat antigen dan kalau hasilnya positif, maka akan dilanjutkan dengan tes usap PCR dan pekerja migran tersebut akan dikarantina di rumah isolasi yang disediakan Pemkab Lumajang.
"Untuk mengantisipasi agar hal itu tidak terjadi kembali, kami berkoordinasi dengan petugas Dishub Lumajang untuk lebih detail meneliti dokumen hasil pemeriksaan COVID-19 di Asrama Haji Sukolilo sebelum pekerja migran itu masuk ke dalam bus untuk pulang kampung," ujarnya.
Sebelumnya Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menyampaikan bahwa 22 pekerja migran Indonesia yang pulang ke Jatim terkonfirmasi positif setelah dilakukan pemeriksaan di Asrama Haji Sukolilo dan mereka dikirim ke rumah sakit darurat lapangan di Indrapura.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021
"Ada satu pekerja migran asal Desa Wotgalih, Kecamatan Yosowilangun, positif dan lepas dari pemantauan petugas, sehingga yang bersangkutan ikut pulang bersama 31 pekerja migran lainnya dalam satu bus," kata Kepala Dinas Perhubungan Lumajang Yudho Hariyanto saat mengikuti rapat koordinasi di Kantor Bakorwil V di Kabupaten Jember, Selasa.
Baca juga: Pemprov Jatim sudah mengisolasi 3.636 pekerja migran tiba dari luar negeri
Bakorwil V Jember mengundang Satgas Penanganan COVID-19 dan Dinas Perhubungan kabupaten/kota di wilayah kerja Bakorwil V Jember yang meliputi Kabupaten Jember, Bondowoso, Situbondo, Banyuwangi, Kabupaten Probolinggo, Kota Probolinggo, dan Lumajang.
Ia juga mempertanyakan prosedur penanganan pekerja migran Indonesia yang positif di Asrama Haji Sukolilo, sehingga bisa lolos diperbolehkan pulang bersama rombongan pekerja migran yang negatif.
"Kami menjemput semua pekerja migran asal Lumajang sebanyak 32 orang yang didampingi petugas Dinas Perhubungan (Dishub), sehingga kami terpaksa melakukan tes usap kepada petugas dan hasilnya negatif," tuturnya.
Baca juga: Sebanyak 20 pekerja migran asal Probolinggo jalani karantina
Sementara Kepala Dinas Kesehatan Lumajang dr. Bayu Wibowo Ignasius mengatakan pekerja migran yang positif tersebut akhirnya dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara untuk menjalani perawatan dan isolasi.
"Pekerja migran yang positif itu satu bus dengan 31 pekerja migran lainnya, sehingga saya meminta petugas puskesmas melakukan tracing terhadap pekerja migran lainnya yang tersebar di beberapa kecamatan," katanya.
Baca juga: Belasan pekerja migran asal Magetan jalani karantina sebelum dipulangkan
Ia menjelaskan tracing dilakukan dengan menggunakan tes cepat antigen dan kalau hasilnya positif, maka akan dilanjutkan dengan tes usap PCR dan pekerja migran tersebut akan dikarantina di rumah isolasi yang disediakan Pemkab Lumajang.
"Untuk mengantisipasi agar hal itu tidak terjadi kembali, kami berkoordinasi dengan petugas Dishub Lumajang untuk lebih detail meneliti dokumen hasil pemeriksaan COVID-19 di Asrama Haji Sukolilo sebelum pekerja migran itu masuk ke dalam bus untuk pulang kampung," ujarnya.
Sebelumnya Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menyampaikan bahwa 22 pekerja migran Indonesia yang pulang ke Jatim terkonfirmasi positif setelah dilakukan pemeriksaan di Asrama Haji Sukolilo dan mereka dikirim ke rumah sakit darurat lapangan di Indrapura.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021