Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Sabtu, meluncurkan program Aksara (Akselarasi Sekolah Masyarakat) untuk memfasilitasi warga berusia dewasa mengikuti pendidikan kesetaraan, utamanya kesetaraan SMP (paket B) dan SMA (paket C).
Peluncuran program Aksara ini sekaligus untuk menyongsong peringatan Hari Pendidikan Nasional 2 Mei 2021. Acara ini dihadiri Direktur Pendidikan Masyarakat dan Pendidikan Khusus pada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan Ristek, Dr. Samto.
"Program Aksara kami luncurkan untuk memfasilitasi warga dewasa, usianya ada yang 35 tahun, 40 tahun, bahkan sampai 58 tahun, yang dulunya karena satu dan lain hal belum sempat bersekolah setara SMP dan SMA. Kalau sudah usia dewasa itu tentu tidak mungkin kembali ke sekolah, makanya kamk fasilitasi dengan program ini," ujar Bupati Ipuk.
Meski sudah berusia dewasa, lanjut dia, pendidikan kesetaraan tetap diperlukan.
"Belajar kan sepanjang hayat. Ilmu yang didapatkan juga pastinya berguna. Misalnya, kalau kejar Paket C setara SMA, ada belajar ekonomi, bisa digunakan warga, karena saya cek, banyak juga pedagang pasar dan warung yang ikut program ini," katanya.
Selain itu, menurut Ipuk, tentu saja ilmu yang didapat akan berguna dan bisa untuk mendampingi pembelajaran anak-anak dari warga dewasa yang ikut program kesetaraan atau kejar paket B/C.
Ia menjelaskan, sistem dalam program Aksara ini juga fleksibel, sehingga memudahkan warga dalam mengikuti pendidikan.
"Warga berusia dewasa bisa tetap belajar tanpa harus meninggalkan pekerjaan," katanya.
Bupati Ipuk menambahkan, program Aksara menggandeng Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM). Untuk akselerasi pelaksanaannya, Pemkab Banyuwangi akan membentuk "Suarga" (Saudara Asuh Keluarga), sebuah gerakan gotong royong yang melibatkan jajaran pendidikan, tokoh masyarakat, dan berbagai kalangan.
"Dengan saudara asuh kekuarga ini, ada gerakan gotong royong. Satu "Suarga" bisa menyokong tiga orang, memastikan warga yang dibina mendapatkan nomor induk siswa nasional (NISN) hingga menuntaskan pendidikan kesetaraannya di PKBM yang ditunjuk," paparnya.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Banyuwangi, Suratno menjelaskan bahwa pihaknya telah membuka pendaftaran dan pendataan warga yang belum menuntaskan pendidikan dasar. Pendaftaran dilakukan di koordinator wilayah di tiap kecamatan.
"Saat ini ada sekitar 9.000 warga yang terdaftar, sebagian besar belum mengenyam SMA, jadi mereka akan ikut paket C," ujarnya.
Kata Suratno, para peserta nantinya akan mengikuti pembelajaran secara mandiri, tatap muka, serta mengikuti ujian modul dan ujian pendidikan kesetaraan.
"Setiap peserta nanti akan mengikuti pendidikan kesetaraan dalam kelompok-kelompok belajar yang dikoordinasi oleh PKBM," katanya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021
Peluncuran program Aksara ini sekaligus untuk menyongsong peringatan Hari Pendidikan Nasional 2 Mei 2021. Acara ini dihadiri Direktur Pendidikan Masyarakat dan Pendidikan Khusus pada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan Ristek, Dr. Samto.
"Program Aksara kami luncurkan untuk memfasilitasi warga dewasa, usianya ada yang 35 tahun, 40 tahun, bahkan sampai 58 tahun, yang dulunya karena satu dan lain hal belum sempat bersekolah setara SMP dan SMA. Kalau sudah usia dewasa itu tentu tidak mungkin kembali ke sekolah, makanya kamk fasilitasi dengan program ini," ujar Bupati Ipuk.
Meski sudah berusia dewasa, lanjut dia, pendidikan kesetaraan tetap diperlukan.
"Belajar kan sepanjang hayat. Ilmu yang didapatkan juga pastinya berguna. Misalnya, kalau kejar Paket C setara SMA, ada belajar ekonomi, bisa digunakan warga, karena saya cek, banyak juga pedagang pasar dan warung yang ikut program ini," katanya.
Selain itu, menurut Ipuk, tentu saja ilmu yang didapat akan berguna dan bisa untuk mendampingi pembelajaran anak-anak dari warga dewasa yang ikut program kesetaraan atau kejar paket B/C.
Ia menjelaskan, sistem dalam program Aksara ini juga fleksibel, sehingga memudahkan warga dalam mengikuti pendidikan.
"Warga berusia dewasa bisa tetap belajar tanpa harus meninggalkan pekerjaan," katanya.
Bupati Ipuk menambahkan, program Aksara menggandeng Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM). Untuk akselerasi pelaksanaannya, Pemkab Banyuwangi akan membentuk "Suarga" (Saudara Asuh Keluarga), sebuah gerakan gotong royong yang melibatkan jajaran pendidikan, tokoh masyarakat, dan berbagai kalangan.
"Dengan saudara asuh kekuarga ini, ada gerakan gotong royong. Satu "Suarga" bisa menyokong tiga orang, memastikan warga yang dibina mendapatkan nomor induk siswa nasional (NISN) hingga menuntaskan pendidikan kesetaraannya di PKBM yang ditunjuk," paparnya.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Banyuwangi, Suratno menjelaskan bahwa pihaknya telah membuka pendaftaran dan pendataan warga yang belum menuntaskan pendidikan dasar. Pendaftaran dilakukan di koordinator wilayah di tiap kecamatan.
"Saat ini ada sekitar 9.000 warga yang terdaftar, sebagian besar belum mengenyam SMA, jadi mereka akan ikut paket C," ujarnya.
Kata Suratno, para peserta nantinya akan mengikuti pembelajaran secara mandiri, tatap muka, serta mengikuti ujian modul dan ujian pendidikan kesetaraan.
"Setiap peserta nanti akan mengikuti pendidikan kesetaraan dalam kelompok-kelompok belajar yang dikoordinasi oleh PKBM," katanya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021