Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meminta Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) tingkat provinsi dan kabupaten/kota di wilayah setempat mampu memetakan upaya untuk memastikan ketersediaan pasokan kebutuhan pokok, menjaga stabilitas harga dan kualitas produk.

"Khususnya menjelang Hari Raya Idul Fitri 1442 H, serta libur panjang. Sehingga berbagai hal perlu untuk menjaga stok ketersediaan bahan pokok bagi masyarakat dan bisa mengendalikan laju inflasi di Jatim," ujarnya di Surabaya, Kamis.

Menurut dia, peran kepaa daerah menjadi sangat penting untuk memastikan ketersediaan pasokan dalam rangka memenuhi konsumsi komoditas strategis masyarakat.

Salah satu yang terpenting untuk dapat memetakan langkah atau upaya melaksanakan strategi Keterjangkauan harga, Kelancaran distribusi, Komunikasi efektif (strategi 4K), yakni mengetahui perkembangan sebaran COVID-19.

"Sebab kondisi terkini peta penyebaran COVID-19 sangat mempengaruhi kebijakan yang akan diambil," ucap orang nomor satu di Pemprov Jatim tersebut.

"Saya ingin mengawali dengan peta penyebaran covid-19 untuk kewaspadaan dan kehati-hatian, karena itu ini harus dijadikan satu kesatuan ketika kita ingin membuat perencanaan dan prediksi termasuk mitigasi," jelasnya.

Khofifah mengungkapkan bahwa inflasi Jatim sampai posisi Maret 2021 masih terkendali yaitu sebesar 1,29 persen (yoy), atau lebih rendah dibandingkan nasional, dan terendah kedua di Kawasan Jawa setelah DKI Jakarta.

Di sisi lain, beberapa waktu lalu Gubernur Khofifah bersama Kepala Kantor Perwakilan BI Jatim Difi A. Johansyah melepas pengiriman komoditas strategis berupa ayam karkas (beku) sebanyak 15,5 ton ke Provinsi Maluku Utara.

Bagi Maluku Utara, kata dia, kebutuhan ayam beku cukup tinggi dan merupakan komoditas strategis..

Sementara itu, berdasarkan data, Khofifah menjelaskan perdagangan antarpulau antara Jatim dan provinsi lain selama tahun 2020 mencapai Rp91 triliun.

Sedangkan, ekspor ke luar negeri mengalami defisit Rp8,1 triliun, yang artinya bahwa pasar dalam negeri sangat potensial untuk dikembangkan.

"Pemprov Jatim akan terus melakukan perluasan perdagangan dengan provinsi lain. Yang bisa ditemukenali, dan dibangun akses pasarnya akan diperkuat," tutur mantan menteri sosial tersebut. (*)

Pewarta: Fiqih Arfani

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021