Sebagai seorang pensiunan guru yang saat ini sedang menikmati masa tua bersama suami tercinta, membuat Endang Sulasmini selalu memperhatikan masalah kesehatan. Baik kesehatan dirinya sendiri, maupun kesehatan sang suami selalu menjadi priorotas bagi perempuan 65 tahun tersebut.
Endang merasa bersyukur dapat menikmati masa-masa tersebut selalu dalam keadaan sehat. Hal tersebut merupakan buah dari kedisiplinannya dalam menerapkan pola hidup sehat dalam menjalani aktivitasnya sehari-hari.
"Dan yang tidak kalah penting, saya juga terdaftar sebagai peserta Program Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis) di Klinik Dokter Indah. Awalnya ya kurang paham tentang apa itu Prolanis, tapi dari klinik tempat saya terdaftar diberikan penjelasan dan edukasi lebih lanjut mengenai program tersebut," kata Endang.
Prolanis merupakan program pelayanan kesehatan dan pendekatan proaktif yang dilaksanakan secara terintegrasi dengan melibatkan peserta Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS), fasilitas kesehatan, dan BPJS Kesehatan.
Prolanis sendiri dapat diikuti oleh peserta yang memiliki riwayat penyakit diabetes melitus, hipertensi, atau diagnosa lain dalam Program Rujuk Balik (Jantung, Asma, Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK), epilepsi, stroke, schizophrenia, dan Systemic Lupus Erythematosus (SLE).
Dengan adanya Prolanis tersebut, Endang selalu menerapkan apa yang diedukasi oleh tenaga kesehatan di fasilitas kesehatan tempat dirinya terdaftar. Mulai dari pesan untuk selalu melakukan olah raga teratur, menerapkan pola hidup sehat dengan makan makanan bergizi, dan mengurangi makanan yang kurang sehat serta menghindari rokok.
"Kebanyakan peserta Prolanis adalah mereka yang menderita penyakit kronis. Jadi, saya bilang, kami benar-benar mendapat perhatian dan pelayanan yang maksimal dalam mewujudkan kualitas hidup yang lebih sehat," ungkapnya.
Dirinya berharap agar Prolanis senantiasa ada dalam memberikan pelayanan yang maksimal kepada peserta JKN-KIS yang lebih banyak diikuti oleh para lanjut usia. Karena dengan adanya program tersebut peserta JKN-KIS dapat memperoleh edukasi dan pemahaman dalam pengelolaan kesehatan.
"Penyakit kronis kan tidak dapat sembuh, jadi setidaknya kami sebagai peserta Prolanis bisa mengelola kondisi kesehatan kami dengan tujuan kondisi kami selalu stabil. Salah satunya ya dengan pemeriksaan berkala setiap bulan. Semoga kita selalu dalam keadaan sehat dan dapat melakukan aktivitas sebagaimana mestinya," tutup Endang. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021
Endang merasa bersyukur dapat menikmati masa-masa tersebut selalu dalam keadaan sehat. Hal tersebut merupakan buah dari kedisiplinannya dalam menerapkan pola hidup sehat dalam menjalani aktivitasnya sehari-hari.
"Dan yang tidak kalah penting, saya juga terdaftar sebagai peserta Program Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis) di Klinik Dokter Indah. Awalnya ya kurang paham tentang apa itu Prolanis, tapi dari klinik tempat saya terdaftar diberikan penjelasan dan edukasi lebih lanjut mengenai program tersebut," kata Endang.
Prolanis merupakan program pelayanan kesehatan dan pendekatan proaktif yang dilaksanakan secara terintegrasi dengan melibatkan peserta Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS), fasilitas kesehatan, dan BPJS Kesehatan.
Prolanis sendiri dapat diikuti oleh peserta yang memiliki riwayat penyakit diabetes melitus, hipertensi, atau diagnosa lain dalam Program Rujuk Balik (Jantung, Asma, Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK), epilepsi, stroke, schizophrenia, dan Systemic Lupus Erythematosus (SLE).
Dengan adanya Prolanis tersebut, Endang selalu menerapkan apa yang diedukasi oleh tenaga kesehatan di fasilitas kesehatan tempat dirinya terdaftar. Mulai dari pesan untuk selalu melakukan olah raga teratur, menerapkan pola hidup sehat dengan makan makanan bergizi, dan mengurangi makanan yang kurang sehat serta menghindari rokok.
"Kebanyakan peserta Prolanis adalah mereka yang menderita penyakit kronis. Jadi, saya bilang, kami benar-benar mendapat perhatian dan pelayanan yang maksimal dalam mewujudkan kualitas hidup yang lebih sehat," ungkapnya.
Dirinya berharap agar Prolanis senantiasa ada dalam memberikan pelayanan yang maksimal kepada peserta JKN-KIS yang lebih banyak diikuti oleh para lanjut usia. Karena dengan adanya program tersebut peserta JKN-KIS dapat memperoleh edukasi dan pemahaman dalam pengelolaan kesehatan.
"Penyakit kronis kan tidak dapat sembuh, jadi setidaknya kami sebagai peserta Prolanis bisa mengelola kondisi kesehatan kami dengan tujuan kondisi kami selalu stabil. Salah satunya ya dengan pemeriksaan berkala setiap bulan. Semoga kita selalu dalam keadaan sehat dan dapat melakukan aktivitas sebagaimana mestinya," tutup Endang. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021