Kehadiran Program Jaminan Kesehatan Nasional Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) telah memberikan banyak manfaat bagi seluruh masyarakat Indonesia dan tidak sedikit pula masyarakat yang sangat terbantu dan bersyukur akan hadirnya Program JKN-KIS ini, salah satunya Choirianik  (55) warga Kecamatan Tempeh, Kabupaten Lumajang.

Perempuan yang akrab disapa Anik itu mengungkapkan bahwa dirinya telah lama menjadi peserta JKN-KIS dan telah terdaftar sebagai peserta sejak era Askes karena suaminya merupakan Aparatur Sipil Negara (ASN) di Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Lumajang.

"Saya sudah lama menjadi peserta JKN-KIS, sejak namanya masih Askes, tapi alhamdulillah baru kali ini saya menggunakannya, sebelumnya saya tidak pernah sakit," katanya.
 
Anik yang saat dikunjungi tim jamkesnews sedang didampingi oleh putranya menceritakan bahwa dalam menerima pelayanan di rumah sakit tidak merasakan perbedaan pelayanan walaupun menggunakan Kartu Indonesia Sehat (KIS).

"Saat pertama kali datang di rumah sakit setelah dirujuk dari Puskesmas Tempeh, petugas rumah sakit sangat cekatan dan ramah, saya tidak merasa dibedakan antara peserta JKN dengan pasien umum, saya berterimakasih dengan adanya program ini dan tidak khawatir lagi apabila sakit," ujarnya.

Ia berharap semoga pelayanan JKN-KIS itu dapat dirasakan oleh seluruh lapisan masyarkat untuk berobat di fasilitas kesehatan tanpa harus pusing untuk memikirkan biaya pengobatan.

"Dengan kemudahan itu, saya berharap seluruh lapisan masyarakat dapat merasakan manfaat JKN-KIS dan tidak perlu ragu lagi saat berobat di fasilitas kesehatan, serta tidak perlu memikirkan biaya pengobatan karena sudah di fasilitasi oleh BPJS Kesehatan," katanya.

Mengakhiri penuturannya, Anik berpesan kepada masyarakat agar tidak mendaftar sebagai peserta JKN-KIS pada saat sudah sakit, atau baru membayar iuran apabila sudah sakit.

"Saya berpesan kepada seluruh masyarakat agar segera mendaftar sebagai peserta JKN-KIS, jangan menunggu sakit baru mendaftar, atau yang sudah terdaftar sebagai peserta jangan menunggu sakit baru membayar iuran karena kita sendiri yang akan rugi," tuturnya. (*)

Pewarta: Zumrotun Solichah

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021