Pemerintah Kota Kediri, Jawa Timur, menyiapkan 46 ruang karantina sebagai antisipasi kepulangan Pekerja Migran Indonesia yang berasal dari kota ini.
Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar mengemukakan, Senin, tempat karantina itu ada di masing-masing kelurahan wilayah di Kota Kediri.
Jika ada pekerja migran yang pulang, sesuai prosedur mereka nantinya akan dikarantina sementara dan akan dites PCR secara gratis.
"Saya bersama Pak Kapolres, Pak Kasdim dan Kepala Dinas Kesehatan Kediri mengecek tempat karantina yang ada di Kota Kediri. Kurang lebih nanti di setiap kelurahan kita ada tempat karantinanya. InsyaAllah kita pastikan ini akan berjalan dengan baik. Nanti kita akan karantina, kami rawat baik-baik dan akan di PCR secara gratis," katanya.
Ia menambahkan tempat itu disiapkan karena berdasarkan data dari Badan Pelindung Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) bahwa sekitar 14 ribu PMI yang akan tiba di Jawa Timur.
Salah lokasi karantina yang didatangi adalah di Kelurahan Bangsal, Kota Kediri. Ruangan yang disiapkan tersebut mampu menampung hingga 20 orang.
Saat ini terdapat satu warga Kota Kediri yang merupakan pekerja migran dikarantina karena baru saja tiba dari Singapura. Setelah proses karantina selesai, nantinya yang bersangkutan baru diperbolehkan pulang.
"Sudah ada satu warga dari Singapura yang dikarantina. InsyaAllah di hari kelima nanti kita akan lakukan PCR, kalau hasilnya negatif kita perbolehkan pulang. Kami menyadari bahwa mereka harus pulang dikarenakan ada yang kontraknya sudah habis dan memang waktunya pulang. Akan tetapi prosedurnya harus seperti ini supaya kita bisa mengamankan dan menjaga keselamatan seluruh warga Kota Kediri," kata Mas Abu, sapaan akrabnya.
Lebih Lanjut, Mas Abu juga meminta kepada seluruh masyarakat untuk proaktif dan ikut serta mengawasi lingkungannya. Jika ada warga yang pulang kampung setelah merantau dari luar kota ataupun luar negeri, masyarakat diminta untuk melapor ke satgas PPKM mikro.
"Kami harapkan peran serta dari RT maupun RW, Babinsa, Bhabinkamtibmas harus aktif kalau ada tetangga yang pulang dari luar negeri khususnya pekerja migran dari Indonesia ini prosedurnya memang harus dikarantina. Jadi tolong dilaporkan ke kelurahan," kata dia.
Hingga Senin (26/4) ada dua PMI asal Kota Kediri yang baru tiba dari Singapura. Mereka adalah Naning Zistiningrum (36 tahun) warga Kelurahan Bangsal dan Dartik (36 Tahun) warga Kelurahan Sukorame, Kota Kediri.
Sebelum pulang ke Indonesia, keduanya telah menjalani tes swab PCR dengan hasil negatif. Setibanya di Bandara Juanda Surabaya, keduanya juga sudah menjalani tes swab PCR. Kini, keduanya sedang menjalani karantina di kelurahan masing-masing dan akan dilakukan tes swab PCR di hari kelima sebelum nantinya diperbolehkan pulang ke rumahnya.
Sementara itu, di Kota Kediri hingga Minggu (25/4) terdapat 1.342 orang telah terkonfirmasi positif COVID-19. Terdapat tiga orang yang masih dirawat, 1.196 orang telah sembuh dan 142 orang telah meninggal dunia. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021
Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar mengemukakan, Senin, tempat karantina itu ada di masing-masing kelurahan wilayah di Kota Kediri.
Jika ada pekerja migran yang pulang, sesuai prosedur mereka nantinya akan dikarantina sementara dan akan dites PCR secara gratis.
"Saya bersama Pak Kapolres, Pak Kasdim dan Kepala Dinas Kesehatan Kediri mengecek tempat karantina yang ada di Kota Kediri. Kurang lebih nanti di setiap kelurahan kita ada tempat karantinanya. InsyaAllah kita pastikan ini akan berjalan dengan baik. Nanti kita akan karantina, kami rawat baik-baik dan akan di PCR secara gratis," katanya.
Ia menambahkan tempat itu disiapkan karena berdasarkan data dari Badan Pelindung Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) bahwa sekitar 14 ribu PMI yang akan tiba di Jawa Timur.
Salah lokasi karantina yang didatangi adalah di Kelurahan Bangsal, Kota Kediri. Ruangan yang disiapkan tersebut mampu menampung hingga 20 orang.
Saat ini terdapat satu warga Kota Kediri yang merupakan pekerja migran dikarantina karena baru saja tiba dari Singapura. Setelah proses karantina selesai, nantinya yang bersangkutan baru diperbolehkan pulang.
"Sudah ada satu warga dari Singapura yang dikarantina. InsyaAllah di hari kelima nanti kita akan lakukan PCR, kalau hasilnya negatif kita perbolehkan pulang. Kami menyadari bahwa mereka harus pulang dikarenakan ada yang kontraknya sudah habis dan memang waktunya pulang. Akan tetapi prosedurnya harus seperti ini supaya kita bisa mengamankan dan menjaga keselamatan seluruh warga Kota Kediri," kata Mas Abu, sapaan akrabnya.
Lebih Lanjut, Mas Abu juga meminta kepada seluruh masyarakat untuk proaktif dan ikut serta mengawasi lingkungannya. Jika ada warga yang pulang kampung setelah merantau dari luar kota ataupun luar negeri, masyarakat diminta untuk melapor ke satgas PPKM mikro.
"Kami harapkan peran serta dari RT maupun RW, Babinsa, Bhabinkamtibmas harus aktif kalau ada tetangga yang pulang dari luar negeri khususnya pekerja migran dari Indonesia ini prosedurnya memang harus dikarantina. Jadi tolong dilaporkan ke kelurahan," kata dia.
Hingga Senin (26/4) ada dua PMI asal Kota Kediri yang baru tiba dari Singapura. Mereka adalah Naning Zistiningrum (36 tahun) warga Kelurahan Bangsal dan Dartik (36 Tahun) warga Kelurahan Sukorame, Kota Kediri.
Sebelum pulang ke Indonesia, keduanya telah menjalani tes swab PCR dengan hasil negatif. Setibanya di Bandara Juanda Surabaya, keduanya juga sudah menjalani tes swab PCR. Kini, keduanya sedang menjalani karantina di kelurahan masing-masing dan akan dilakukan tes swab PCR di hari kelima sebelum nantinya diperbolehkan pulang ke rumahnya.
Sementara itu, di Kota Kediri hingga Minggu (25/4) terdapat 1.342 orang telah terkonfirmasi positif COVID-19. Terdapat tiga orang yang masih dirawat, 1.196 orang telah sembuh dan 142 orang telah meninggal dunia. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021