Menjalani rawat inap untuk pertama kali menimbulkan kegelisahan tersendiri bagi Buamin dan keluarga. Pria berusia 51 tahun ini dilarikan ke rumah sakit lantaran mengalami diare akut. Beruntung dirinya telah terdaftar sebagai Peserta Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) sehingga kekhawatiran soal biaya bisa lekas teratasi. Ditemui langsung saat perawatan di Rumah Sakit Mitra Sehat Medika (MSM) Pandaan, Sumani yang merupakan adik kandung Buamin menceritakan awal kakaknya menjadi Peserta JKN-KIS adalah melalui perusahaan tempat kakaknya bekerja. "Kalau dihitung mungkin sekitar delapan tahun sejak ada BPJS Kesehatan," katanya.

Sumani yang juga berdomisili di Gempol-Pasuruan ini mengatakan jika manfaat kepesertaan JKN-KIS milik kakaknya hanya digunakan untuk berobat dengan skala kecil di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) dan tidak sampai rawat inap sebelumnya.

Ia menerangkan, sebelum memutuskan pergi ke rumah sakit, kakaknya sering mengeluhkan perut yang terasa kembung. Sesekali pernah merasa pusing dan hingga mengalami muntah-muntah.

"Untuk nafsu makannya menurun terlihat menurun meskipun sering kali buang air besar. Sering juga minta air minum karena mungkin merasa dehidrasi," terangnya.

Kemudian, kata dia, melihat wajah sang kakak yang semakin pucat dan hanya bisa terbarig di tempat tidur, Sumani bergegas membawa ke rumah sakit berbekal Kartu Indonesia Sehat (KIS) milik kakaknya.

"Sampai di sana langsung ditangani dan tidak lama dari itu dapat hak kamar sesuai kelas," ujarnya.

Hingga kabar ini dihimpun, Buamin sudah menjalani rawat inap sekitar tiga hari ini di rumah sakit. Segala bentuk pelayanan yang diterima kakaknya dinilai Sumani cukup memuaskan. Tidak ada kekhawatiran soal biaya lantaran Sumani sudah menanyakan hal ini secara langsung kepada pihak rumah sakit. Semua perawatan Buamin hingga sembuh akan ditanggung BPJS Kesehatan.

"Tenang karena perawatan di sini sudah tidak mengeluarkan biaya. Semuanya gratis karena kakak saya ikut BPJS (Kesehatan)," ucapnya.

Sumani menambahkan, jika ikut Program JKN-KIS akan menjadi keuntungan sendiri bagi siapa pun yang sedang menjalani perawatan di rumah sakit. Terlebih saat peserta tersebut mengalami penyakit mendadak dan harus dilarikan ke rumah sakit.

"Mau pergi ke rumah sakit atau manapun untuk berobat jadi lebih tenang," imbuhnya.

Dari pengalaman kakaknya, Sumani berharap kehadiran BPJS Kesehatan bisa terus terjaga sampai kapan pun. Pelayanan yang sudah baik diharapkan meningkat dan semakin memberi kenyamanan kepada semua peserta yang memanfaatkan. Ia turut mengungkapkan jika Program JKN-KIS masih jadi yang utama dalam mengakses layanan kesehatan di Indonesia.

"Semoga bisa terus berjalan sebagaimana mestinya dan semakin banyak lagi kemudahan yang dirasakan dari ikut BPJS (Kesehatan) seperti sekarang," ungkapnya.(*).

Pewarta: Indra Setiawan

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021