Vaksinasi COVID-19 di sejumlah puskesmas di Kabupaten Pamekasan digelar pada malam hari selama Ramadan 1442 Hijriah guna menekan risiko Kejadian Ikutan Pasca-Imunisasi (KIPI).

"Sebab, suntikan vaksin dengan kondisi setelah makan, berbeda dibanding waktu perut masih kosong," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Pamekasan dr. Nanang Suyanto di Pamekasan, Jumat malam.

Sejumlah puskesmas yang menyelenggarakan vaksinasi COVID-19 pada malam hari, antara lain Puskesmas Kadur, Larangan, dan Pademawu.

"Pelaksanaannya setelah salat tarawih," kata Nanang.

Warga yang divaksin di sejumlah puskesmas yang pelaksanaannya pada malam hari ini, antara lain para pegawai negeri sipil (PNS) di tingkat kecamatan, guru, dan masyarakat umum.

Selain untuk menekan KIPI, pelaksanaan vaksinasi di malam hari juga dalam rangka melaksanakan instruksi dari Kementerian Kesehatan yang memprioritaskan warga lanjut usia.

"Jadi, kita genjot yang belum selesai agar vaksinasi kepada lansia bisa segera digelar," katanya, menjelaskan.

Selain Lansia, kelompok lainnya yang juga harus diprioritaskan guru, karena tim Satgas COVID-19 menginginkan agar kegiatan belajar mengajar tatap muka dilaksanakan setelah semua guru divaksin COVID-19.

Total jumlah warga yang menjadi target vaksinasi COVID-19 di Kabupaten Pamekasan hingga gelombang kedua pelaksanaan vaksinasi sebanyak 27.633 orang, tersebar di 13 kecamatan di Kabupaten Pamekasan.

Jumlah ini, belum termasuk warga Lansia yang kini menjadi prioritas pelaksanaan sebagaimana instruksi dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. "Yang Lansia masih kita data," kata Nanang.

 

Pewarta: Abd Aziz

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021