Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Situbondo Misbakhul Munir mengemukakan hingga saat ini instansinya belum mendapat konfirmasi mengenai kuota haji tahun 2021.
"Kuota haji tahun ini belum turun, karena memang belum ada pemberitahuan dari pemerintah Arab Saudi. Dan kalau nantinya kuota haji 2021 turun, mereka yang akan diberangkatkan adalah calon haji yang tertunda pada 2020 sebanyak 630 orang," katanya di Situbondo, Jawa Timur, Kamis.
Ia menjelaskan bahwa jika pada tahun ini ada pemberangkatan calon haji, mereka yang didahulukan untuk diberangkatkan adalah calon haji tahun sebelumnya, karena pada tahun ini memang tidak membuka pelunasan calon haji.
Sejauh ini, lanjut Misbakhul, persiapan pemberangkatan haji di Situbondo masih sebatas mempersiapkan dokumen, seperti memperpanjang paspor calon haji yang sudah melampaui lima tahun.
Selain itu, ada juga beberapa calon haji yang meninggal dunia dan harus digantikan oleh ahli warisnya dan dilakukan perbaikan administrasi.
"Calon haji yang telah mengikuti vaksinasi COVID-19 sesuai dengan jadwal dari pemerintah daerah sudah ada sekitar 200 orang. Vaksinasi menjadi salah satu syarat pemberangkatan haji di tengah pandemi," tuturnya.
Ia mengatakan pemberangkatan tahun ini dimungkinkan menggunakan skema yang berkaitan erat dengan protokol kesehatan karena masih pandemi COVID-19.
"Misalnya, di Indonesia itu ada kuota 50 persen yang diberangkatkan, maka Situbondo juga akan dapat kuota separuh yang diberangkatkan," ujarnya.
Misbakhul menambahkan Kementerian Agama dan DPR RI sedang membahas pembiayaan dan jika penerapan prokes diberlakukan dalam pemberangkatan calon haji.
"Di masa pandemi satu pesawat mungkin hanya diisi separuh, tentu biayanya akan naik. Apakah tambahan biaya ini dibebankan kepada calon haji atau ditanggung negara, ini masih dibahas," katanya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021
"Kuota haji tahun ini belum turun, karena memang belum ada pemberitahuan dari pemerintah Arab Saudi. Dan kalau nantinya kuota haji 2021 turun, mereka yang akan diberangkatkan adalah calon haji yang tertunda pada 2020 sebanyak 630 orang," katanya di Situbondo, Jawa Timur, Kamis.
Ia menjelaskan bahwa jika pada tahun ini ada pemberangkatan calon haji, mereka yang didahulukan untuk diberangkatkan adalah calon haji tahun sebelumnya, karena pada tahun ini memang tidak membuka pelunasan calon haji.
Sejauh ini, lanjut Misbakhul, persiapan pemberangkatan haji di Situbondo masih sebatas mempersiapkan dokumen, seperti memperpanjang paspor calon haji yang sudah melampaui lima tahun.
Selain itu, ada juga beberapa calon haji yang meninggal dunia dan harus digantikan oleh ahli warisnya dan dilakukan perbaikan administrasi.
"Calon haji yang telah mengikuti vaksinasi COVID-19 sesuai dengan jadwal dari pemerintah daerah sudah ada sekitar 200 orang. Vaksinasi menjadi salah satu syarat pemberangkatan haji di tengah pandemi," tuturnya.
Ia mengatakan pemberangkatan tahun ini dimungkinkan menggunakan skema yang berkaitan erat dengan protokol kesehatan karena masih pandemi COVID-19.
"Misalnya, di Indonesia itu ada kuota 50 persen yang diberangkatkan, maka Situbondo juga akan dapat kuota separuh yang diberangkatkan," ujarnya.
Misbakhul menambahkan Kementerian Agama dan DPR RI sedang membahas pembiayaan dan jika penerapan prokes diberlakukan dalam pemberangkatan calon haji.
"Di masa pandemi satu pesawat mungkin hanya diisi separuh, tentu biayanya akan naik. Apakah tambahan biaya ini dibebankan kepada calon haji atau ditanggung negara, ini masih dibahas," katanya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021