Kepolisian Daerah Jawa Timur meningkatkan kesiapsiagaan terhadap risiko terjadinya bencana alam di wilayah setempat dan Tanah Air dengan menggelar latihan gabungan bersama personel TNI dan pemerintah daerah di Waduk Bening Widas, Saradan, Kabupaten Madiun.
Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Nico Afinta, Rabu, mengatakan latgab tersebut sebagai bentuk respons tanggap terkait kedaruratan bencana yang rawan terjadi di Tanah Air.
"Tujuan kegiatan ini adalah untuk melatih personel TNI-Polri dan pemerintah daerah agar lebih siap dalam menghadapi situasi bencana, baik kebakaran lahan atau hutan maupun bencana lainnya," ujar Nico Afinta saat membuka kegiatan Latihan Gabungan TNI-Polri, BPBD, dan Dinas Kehutanan di wilayah Kabupaten/Kota Madiun dan Kabupaten Nganjuk.
Kapolda Nico berharap melalui kegiatan tersebut dapat meningkatkan sinergitas antara TNI-Polri dan pemerintah daerah, utamanya dalam penanganan bencana.
"Terutama dalam menghadapi situasi bencana. Setelah mengikuti pelatihan ini diharapkan seluruh peserta bisa memiliki keterampilan khusus dan selalu siap jika sewaktu-waktu terjadi bencana. Tak kalah penting, Saya mengajak semua pihak untuk selalu mempererat tali silaturahmi dan perkuat sinergitas yang baik," kata dia.
Latihan gabungan diikuti oleh 110 personel, yang terdiri dari 40 personel TNI, 20 personel Brimob, 30 personel dari Polres Nganjuk, Madiun, dan Madiun Kota. Kemudian, lima personel BPBD, lima personel Damkar, dan 10 personel Perhutani.
Para personel gabungan tersebut mendapatkan pelatihan dari instruktur berkompeten yang berasal dari TNI, Polri, BPBD, Dinas Kehutanan, serta Pemadam Kebakaran yang selama ini telah berpengalaman dalam tugas operasional.
Adapun hal-hal yang diajarkan dalam kegiatan tersebut antara lain ketrampilan pencarian dan pertolongan atau "Search And Rescue" (SAR), serta penanganan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).
Dalam kegiatan tersebut turut mendampingi Kapolda Jatim, sejumlah pejabat utama Polda Jatim dan Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Gatot Repli Handoko. Selain itu, hadir pula Forkopimda Kabupaten/Kota Madiun dan Kabupaten Nganjuk.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021
Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Nico Afinta, Rabu, mengatakan latgab tersebut sebagai bentuk respons tanggap terkait kedaruratan bencana yang rawan terjadi di Tanah Air.
"Tujuan kegiatan ini adalah untuk melatih personel TNI-Polri dan pemerintah daerah agar lebih siap dalam menghadapi situasi bencana, baik kebakaran lahan atau hutan maupun bencana lainnya," ujar Nico Afinta saat membuka kegiatan Latihan Gabungan TNI-Polri, BPBD, dan Dinas Kehutanan di wilayah Kabupaten/Kota Madiun dan Kabupaten Nganjuk.
Kapolda Nico berharap melalui kegiatan tersebut dapat meningkatkan sinergitas antara TNI-Polri dan pemerintah daerah, utamanya dalam penanganan bencana.
"Terutama dalam menghadapi situasi bencana. Setelah mengikuti pelatihan ini diharapkan seluruh peserta bisa memiliki keterampilan khusus dan selalu siap jika sewaktu-waktu terjadi bencana. Tak kalah penting, Saya mengajak semua pihak untuk selalu mempererat tali silaturahmi dan perkuat sinergitas yang baik," kata dia.
Latihan gabungan diikuti oleh 110 personel, yang terdiri dari 40 personel TNI, 20 personel Brimob, 30 personel dari Polres Nganjuk, Madiun, dan Madiun Kota. Kemudian, lima personel BPBD, lima personel Damkar, dan 10 personel Perhutani.
Para personel gabungan tersebut mendapatkan pelatihan dari instruktur berkompeten yang berasal dari TNI, Polri, BPBD, Dinas Kehutanan, serta Pemadam Kebakaran yang selama ini telah berpengalaman dalam tugas operasional.
Adapun hal-hal yang diajarkan dalam kegiatan tersebut antara lain ketrampilan pencarian dan pertolongan atau "Search And Rescue" (SAR), serta penanganan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).
Dalam kegiatan tersebut turut mendampingi Kapolda Jatim, sejumlah pejabat utama Polda Jatim dan Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Gatot Repli Handoko. Selain itu, hadir pula Forkopimda Kabupaten/Kota Madiun dan Kabupaten Nganjuk.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021