Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, akan menjadikan kegiatan gerakan Hari Belanja Pasar Rakyat dan UMKM sebagai agenda rutin setiap bulan untuk memulihkan ekonomi lokal, khususnya berskala mikro dan kecil.
Ribuan karyawan Pemkab Banyuwangi, BUMN, BUMD, swasta, dan berbagai elemen lainnya dilibatkan dalam gerakan ini, dengan berbelanja menyebar ke seluruh 15 titik pasar tradisional se-Banyuwangi dan sejumlah tempat UMKM.
"Hari ini ribuan orang yang tergabung dalam gerakan ini tersebar ke seluruh pasar tradisional. Mereka juga ada yang belanja di pasar-pasar kecil dekat rumahnya, juga ada yang berbelanja ke UMKM-UMKM se-Banyuwangi," ujar Bupati Ipuk Fiestiandani Azwar Anas usai meluncurkan Hari Belanja Pasar Rakyat dan UMKM di Pasar Genteng Banyuwangi, Minggu.
Ia mengatakan, gerakan masif ini dilakukan untuk mendorong perekonomian lebih cepat bergerak, dengan melibatkan ASN, BUMN, BUMD, dan swasta untuk bergerak bersama membeli berbagai barang di pasar tradisional dan UMKM.
Bupati Ipuk optimistis program ini akan meningkatkan transaksi keuangan para pelaku UMKM, dan gerakan ini bakal digerakkan setiap bulan.
"Untuk bulan April ini, kami ambil tanggal 4 (4 bulan 4), bulan Mei besok tanggal 5 (5-5), dan seterusnya. Jadi biar semua orang mudah mengingat," tuturnya.
Katanya, gerakan ke pasar ini tidak hanya membeli bahan baku pangan, tapi juga berbagai barang lainnya seperti pakaian, tas, perlengkapan ibadah, alas kaki, peralatan memasak, peralatan kebersihan, dan sebagainya. Adapun untuk UMKM menyasar berbagai segmen, mulai makanan-minuman, batik, sampai kerajinan tangan.
Gerakan belanja di pasar tradisional dan UMKM tersebut, lanjut dia, juga merupakan bagian dari program pemulihan ekonomi arus bawah, dan ada tiga langkah yang ditempuh bersamaan.
Pertama, pemberdayaan yang dilakukan melalui sertifikasi, mentoring, dan sebagainya. Kedua, fokus pada penjualan dengan melibatkan seluruh UMKM pada kegiatan Banyuwangi Festival dan peluncuran gerakan belanja ke pasar dan UMKM. Ketiga, menjembatani akses permodalan melalui kerja sama dengan perbankan dan lembaga nonbank.
"Jadi, kami jalankan strategi jangka pendek dan panjang. Kalau jangka panjang lewat pemberdayaan, kalau jangka pendek ya bagaimana caranya agar jualan pedagang pasar dan UMKM laku. Sehingga hari ini ribuan orang terlibat dalam gerakan ini untuk bikin laris pedagang pasar dan UMKM," tuturnya.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Koperasi, Usaha Mikro dan Perdagangan Kabupaten Banyuwangi, Nanin Oktaviantie mengatakan, Hari Belanja ke Pasar dan UMKM ini diikuti tak kurang dari 2.000 orang.
"Rata-rata per orang belanja Rp50.000 hingga Rp100.000. Ada transaksi lebih dari Rp100 juta. Sedang kami rampungkan perhitungannya, semua didata secara daring, lengkap dokumentasinya," katanya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021
Ribuan karyawan Pemkab Banyuwangi, BUMN, BUMD, swasta, dan berbagai elemen lainnya dilibatkan dalam gerakan ini, dengan berbelanja menyebar ke seluruh 15 titik pasar tradisional se-Banyuwangi dan sejumlah tempat UMKM.
"Hari ini ribuan orang yang tergabung dalam gerakan ini tersebar ke seluruh pasar tradisional. Mereka juga ada yang belanja di pasar-pasar kecil dekat rumahnya, juga ada yang berbelanja ke UMKM-UMKM se-Banyuwangi," ujar Bupati Ipuk Fiestiandani Azwar Anas usai meluncurkan Hari Belanja Pasar Rakyat dan UMKM di Pasar Genteng Banyuwangi, Minggu.
Ia mengatakan, gerakan masif ini dilakukan untuk mendorong perekonomian lebih cepat bergerak, dengan melibatkan ASN, BUMN, BUMD, dan swasta untuk bergerak bersama membeli berbagai barang di pasar tradisional dan UMKM.
Bupati Ipuk optimistis program ini akan meningkatkan transaksi keuangan para pelaku UMKM, dan gerakan ini bakal digerakkan setiap bulan.
"Untuk bulan April ini, kami ambil tanggal 4 (4 bulan 4), bulan Mei besok tanggal 5 (5-5), dan seterusnya. Jadi biar semua orang mudah mengingat," tuturnya.
Katanya, gerakan ke pasar ini tidak hanya membeli bahan baku pangan, tapi juga berbagai barang lainnya seperti pakaian, tas, perlengkapan ibadah, alas kaki, peralatan memasak, peralatan kebersihan, dan sebagainya. Adapun untuk UMKM menyasar berbagai segmen, mulai makanan-minuman, batik, sampai kerajinan tangan.
Gerakan belanja di pasar tradisional dan UMKM tersebut, lanjut dia, juga merupakan bagian dari program pemulihan ekonomi arus bawah, dan ada tiga langkah yang ditempuh bersamaan.
Pertama, pemberdayaan yang dilakukan melalui sertifikasi, mentoring, dan sebagainya. Kedua, fokus pada penjualan dengan melibatkan seluruh UMKM pada kegiatan Banyuwangi Festival dan peluncuran gerakan belanja ke pasar dan UMKM. Ketiga, menjembatani akses permodalan melalui kerja sama dengan perbankan dan lembaga nonbank.
"Jadi, kami jalankan strategi jangka pendek dan panjang. Kalau jangka panjang lewat pemberdayaan, kalau jangka pendek ya bagaimana caranya agar jualan pedagang pasar dan UMKM laku. Sehingga hari ini ribuan orang terlibat dalam gerakan ini untuk bikin laris pedagang pasar dan UMKM," tuturnya.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Koperasi, Usaha Mikro dan Perdagangan Kabupaten Banyuwangi, Nanin Oktaviantie mengatakan, Hari Belanja ke Pasar dan UMKM ini diikuti tak kurang dari 2.000 orang.
"Rata-rata per orang belanja Rp50.000 hingga Rp100.000. Ada transaksi lebih dari Rp100 juta. Sedang kami rampungkan perhitungannya, semua didata secara daring, lengkap dokumentasinya," katanya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021