Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Cabang Pasuruan menawarkan kemudahan layanan melalui sistem antrean online yang sudah mulai berjalan. Seperti yang diungkapkan oleh Emmy Riung Panjaitan selaku Kepala Bidang Penjaminan Manfaat Primer (PMP), jika sistem antrean online pada Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) yang terkoneksi dengan aplikasi Primary Care (Pcare) dan aplikasi Mobile JKN sudah mulai diimplementasikan sejak bulan Februari 2020. 

“Saat itu, fokus aplikasi antrean online menyasar ke FKTP swasta seperti Klinik Pratama hingga Dokter Umum Praktik Perorangan (DPP),” ungkapnya saat ditemui pada Selasa (30/3).
Terkait Puskesmas yang belum terimplementasi, dia menambahkan perlu adanya bridging antara sistem antrean online dengan aplikasi Simpus atau Epus milik Puskesmas. 

“Namun pada tahun 2021, kami memperluas integrasi dengan menyasar FKTP Puskesmas meskipun belum adanya bridging dengan harapan FKTP terbiasa menggunakan sistem antrean online,” imbuhnya.

Sejauh ini, lanjut Emmy, implementasi sistem antrean online belum secara keseluruhan digunakan oleh FKTP, namun pihaknya terus mengimbau agar FKTP mampu mengoptimalkan penggunaan sistem antrean dalam jaringan tersebut, sehingga dapat meningkatkan kepuasan peserta terhadap fasilitas di layanan kesehatan. 

Senada dengan Emmy, salah seorang dokter Klinik Bunga Melati Pasuruan, dr. Abdullah Setiawan Zulkarnain membeberkan adanya antrean online ini sangat membantu mengurangi jumlah penumpukan peserta yang akan menerima pelayanan kesehatan, sebab para peserta jika ingin mendaftar antrean online lewat Mobile JKN bisa mendaftar H-1 hari pelayanan atau maksimal H-1 jam sebelum jam layanan tutup. Hal ini, kata dia, turut membantu pemerintah dalam menekan jumlah kasus terpapar COVID-19. Aplikasi antrean online ini tidak hanya berlaku bagi peserta JKN-KIS namun juga pasien umum. 
 
“Jika pasien umum ingin mendaftarkan dirinya untuk memperoleh layanan kesehatan maka harus datang secara langsung ke FKTP,” bebernya.
 
Selain itu, lanjutnya, kemudahan lain adalah efisiensi waktu pada saat pemanggilan peserta yang kini cukup menggunakan perangkat. 
 
“Sistem antrean online juga dapat membantu dokter dalam memanggil peserta selanjutnya jika peserta sebelumnya sudah dilayani. Tanpa perlu keluar ruangan, dokter cukup memanfaatkan perangkat yang telah tersedia dan secara otomatis akan melanjutkan pemanggilan ke peserta selanjutnya,” ucapnya. 
 
Kemudahan lain yang tak kalah penting, peserta tidak perlu khawatir untuk memastikan waktu datang mereka demi menghindari kerumunan, sebab pada menu pendaftaran pelayanan para peserta bisa melihat nomor antrean, sisa antrean, jumlah antrean, hingga estimasi waktu peserta tersebut dipanggil untuk menerima pelayanan.
 
Bukan tanpa cela, pengimplementasian sistem antrean online ini juga sempat menemui kendala. Diterangkan Emmy, kendala yang dihadapi yakni memastikan kondisi sistem yang berjalan sesuai dengan kondisi atau era saat itu. Dalam kata lain, rencana sistem antrean online beberapa tahun lalu dengan saat ini tentu mengalami perbedaan. 
 
“Meskipun tidak banyak, ada beberapa poin yang kadang harus menyesuaikan lagi dengan situasi saat ini dan kuncinya selalu update soal perkembangan teknologi dan lingkungan sekitar,” pungkasnya.
 
Kendala lain adalah pentingnya ketersediaan user manual untuk pemanfaatan sistem antrean online. Emmy menjelaskan jika pihaknya sampai aktif untuk membuat video tutorial sendiri sebagai bahan edukasi untuk masing-masing petugas FKTP yang bersinggungan langsung dengan sistem antrean online agar optimal saat memberikan pelayanan kepada peserta dan menargetkan semuanya selesai pada pertengahan tahun ini.
 
Selain hal di atas, FKTP turut menjalankan aplikasi layanan “Telemedicine” buatan BPJS Kesehatan yang bernama “Mobile JKN Faskes” sehingga peserta dapat melakukan konsultasi online melalui aplikasi Mobile JKN pada menu konsultasi dokter tanpa harus datang ke FKTP. Ia berharap, sistem antrean online yang berjalan turut menjawab keresahan masyarakat akan kemudahan yang sudah lama mereka inginkan, terlebih hadirnya sistem ini sangat sesuai dengan kondisi pandemi saat ini. 
 
“Harapan ke depan tentu banyak FKTP yang mengaplikasikan sistem ini sehingga kemudahan yang dirasakan masyarakat sangat luas. Sistem antrean online juga diharapkan jadi pioner terhadap hal-hal lama untuk bisa dikaitkan dengan teknologi,” ujar dr. Setiawan, sapaan akrabnya. (ar/vn)

Pewarta: Indra Setiawan

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021