DPD Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kota Surabaya berharap kasus hilangnya bocah berusia 7 tahun berinisal Ara, tidak terulang lagi.
Menurut Wakil Sekretaris DPD PSI Surabaya Marina Lipesik, perlindungan anak adalah tanggung jawab bersama, termasuk rasa kepedulian dan solidaritas akan menciptakan lingkungan aman bagi siapa saja, terutama anak-anak.
"Kami harap tak ada lagi peristiwa sama, dan semua harus turut bertanggung jawab agar tak terulang lagi," ujarnya di Surabaya, Selasa.
Pengurus PSI beberapa waktu lalu telah mendatangi kediaman keluarga Ara dan membawakan boneka untuk membantu memulihkan trauma.
Ditemani sejumlah pengurus lainnya, Marina yang disambut keluarga dan beberapa tetangganya mengatakan kasus tersebut merupakan cobaan berat dan berharap Ara segera pulih dari rasa trauma serta bisa kembali bermain dengan teman sebayanya.
"Kami sangat mengapresiasi kinerja kepolisian dan Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi yang langsung memberikan perhatian khusus usai merebaknya kasus tersebut," kata dia.
Ara dilaporkan hilang saat sedang bermain di sebuah taman tak jauh dari rumahnya, kawasan Karanggayam, Kecamatan Tambaksari, Surabaya, pada Selasa siang, 23 Maret 2021.
Kepolisian Resor Kota Besar (Polrestabes) Surabaya berhasil mengungkap hilangnya Ara karena diculik.
Dua orang pelakunya telah diringkus, masing-masing adalah Oke Ary Aprilianto (34) dan Hamidah (35).
Kedua pelaku dikenal sebagai pasangan yang menikah secara siri, tinggal di rumah kos Jalan Kedung Tarukan Surabaya.
Hamidah, yang diduga sebagai pelaku utamanya, tidak lain adalah bibi dari Ara.
Diperoleh keterangan, motif penculikan karena sakit hati dengan orang tua Ara, yang dipicu masalah warisan. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021
Menurut Wakil Sekretaris DPD PSI Surabaya Marina Lipesik, perlindungan anak adalah tanggung jawab bersama, termasuk rasa kepedulian dan solidaritas akan menciptakan lingkungan aman bagi siapa saja, terutama anak-anak.
"Kami harap tak ada lagi peristiwa sama, dan semua harus turut bertanggung jawab agar tak terulang lagi," ujarnya di Surabaya, Selasa.
Pengurus PSI beberapa waktu lalu telah mendatangi kediaman keluarga Ara dan membawakan boneka untuk membantu memulihkan trauma.
Ditemani sejumlah pengurus lainnya, Marina yang disambut keluarga dan beberapa tetangganya mengatakan kasus tersebut merupakan cobaan berat dan berharap Ara segera pulih dari rasa trauma serta bisa kembali bermain dengan teman sebayanya.
"Kami sangat mengapresiasi kinerja kepolisian dan Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi yang langsung memberikan perhatian khusus usai merebaknya kasus tersebut," kata dia.
Ara dilaporkan hilang saat sedang bermain di sebuah taman tak jauh dari rumahnya, kawasan Karanggayam, Kecamatan Tambaksari, Surabaya, pada Selasa siang, 23 Maret 2021.
Kepolisian Resor Kota Besar (Polrestabes) Surabaya berhasil mengungkap hilangnya Ara karena diculik.
Dua orang pelakunya telah diringkus, masing-masing adalah Oke Ary Aprilianto (34) dan Hamidah (35).
Kedua pelaku dikenal sebagai pasangan yang menikah secara siri, tinggal di rumah kos Jalan Kedung Tarukan Surabaya.
Hamidah, yang diduga sebagai pelaku utamanya, tidak lain adalah bibi dari Ara.
Diperoleh keterangan, motif penculikan karena sakit hati dengan orang tua Ara, yang dipicu masalah warisan. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021