Pemerintah Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, pada tahun 2021 mengalokasikan anggaran sekitar Rp8 miliar untuk pemberian insentif para guru ngaji, yang masing-masing memperoleh Rp1.500.000 per tahun, naik dari sebelumnya Rp1.100.000 per tahun.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Situbondo Achmad Junaidi, Rabu, mengatakan bahwa pencairan insentif guru ngaji ditargetkan pada bulan Ramadhan 2021.

"Untuk insentif guru ngaji di triwulan pertama. Kami usahakan cair sesuai keinginan Bapak Bupati dan Wabup pada bulan Ramadhan," katanya di Situbondo.

Menurut Junaedi, instansinya telah menganggarkan sekitar Rp8 miliar di APBD 2021 khusus untuk kenaikan insentif guru ngaji yang jumlahnya sekitar 4.700 orang. "Kalau ada penambahan, tentu tidak akan signifikan, nanti kami akan coba anggarkan di Perubahan APBD," tuturnya.

Mengenai mekanisme penyaluran insentif guru ngaji, lanjut dia, akan langsung ditransfer ke rekening masing-masing penerima, sekaligus nantinya para guru ngaji akan mendapatkan kartu guru ngaji (ATM).

Kata Junaedi, saat ini Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Situbondo mulai melakukan validasi dan evaluasi data jumlah guru ngaji yang akan mendapat insentif tahunan itu.

"Verifikasi dan validasi data penerima dilakukan secara daring oleh petugas desa, kecamatan hingga kabupaten menggunakan aplikasi. Petugas pendata desa melakukan input setelah melakukan evaluasi," katanya.

Ia menambahkan guru ngaji yang bisa menerima insentif harus memiliki minimal lima orang santri. "Guru ngaji penerima insentif ini minimal harus punya lima orang santri," ujarnya.

Pewarta: Novi Husdinariyanto

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021