Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jatim berupaya melakukan penyeragaman kompetensi kurator produk UKM dan IKM di wilayah itu, agar nantinya produk itu sesuai standar kurasi, sehingga mampu menerobos pasar ekspor.
Ketua Umum Kadin Jatim Adik Dwi Putranto di Surabaya, Senin, mengatakan pola penyeragaman dilakukan melalui Kadin Institute dengan rutin melaksanakan pelatihan metodologi pemeriksaan produk IKM dan UKM.
"Pelatihan yang sudah berjalan ini sebagai dukungan Kadin Jatim terhadap program "Rumah Kurasi" yang diinisiasi oleh Kadin Kota Kediri bekerja sama dengan Bank Indonesia Kediri," kata Adik, kepada wartawan.
Ia mengatakan kalau kompetensi kuratornya sudah seragam, produk juga akan sesuai standar sehingga mudah untuk menembus pasar ekspor.
Adik mengatakan upaya ini dilakukan agar produk UKM dan IKM bangkit, setelah sempat terpuruk akibat pandemi di tahun 2020.
Sementara itu, Ketua Kadin Kota Kediri M. Solikin mengatakan, program pelatihan ini adalah ujung tombak dalam menciptakan instruktur kurator yang terkualifikasi, sehingga ke depan, kurator produk UKM dan IKM ini bisa ditemui di masing-masing daerah.
"Kami harapkan pada awal April ini, rencana Rumah Kurasi diluncurkan oleh Gubernur Jatim bisa terealisasi sehingga bisa mulai bekerja untuk wiayah Jatim karena target ke depan, Rumah Kurasi ini mendukung Kadin Jatim mencapai target ekspor yang ditetapkan Kemendag," katanya.
Sementara itu, berdasarkan data Badan Pusat Statistik Jawa Timur, ekspor Jatim pada Februari 2021 tercatat mengalami kenaikan sebesar 11,05 persen dibandingkan bulan Januari 2021, yaitu dari 1,53 miliar dolar AS menjadi 1,70 miliar dolar AS.
Sementara secara kumulatif, selama Januari hingga Februari 2021, ekspor Jawa Timur mencapai sebesar 3,24 miliar dolar AS atau turun 14,59 persen dibandingkan Januari - Februari 2020. Negara tujuan terbesar adalah Jepang, disusul Amerika Serikat, dan China.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021
Ketua Umum Kadin Jatim Adik Dwi Putranto di Surabaya, Senin, mengatakan pola penyeragaman dilakukan melalui Kadin Institute dengan rutin melaksanakan pelatihan metodologi pemeriksaan produk IKM dan UKM.
"Pelatihan yang sudah berjalan ini sebagai dukungan Kadin Jatim terhadap program "Rumah Kurasi" yang diinisiasi oleh Kadin Kota Kediri bekerja sama dengan Bank Indonesia Kediri," kata Adik, kepada wartawan.
Ia mengatakan kalau kompetensi kuratornya sudah seragam, produk juga akan sesuai standar sehingga mudah untuk menembus pasar ekspor.
Adik mengatakan upaya ini dilakukan agar produk UKM dan IKM bangkit, setelah sempat terpuruk akibat pandemi di tahun 2020.
Sementara itu, Ketua Kadin Kota Kediri M. Solikin mengatakan, program pelatihan ini adalah ujung tombak dalam menciptakan instruktur kurator yang terkualifikasi, sehingga ke depan, kurator produk UKM dan IKM ini bisa ditemui di masing-masing daerah.
"Kami harapkan pada awal April ini, rencana Rumah Kurasi diluncurkan oleh Gubernur Jatim bisa terealisasi sehingga bisa mulai bekerja untuk wiayah Jatim karena target ke depan, Rumah Kurasi ini mendukung Kadin Jatim mencapai target ekspor yang ditetapkan Kemendag," katanya.
Sementara itu, berdasarkan data Badan Pusat Statistik Jawa Timur, ekspor Jatim pada Februari 2021 tercatat mengalami kenaikan sebesar 11,05 persen dibandingkan bulan Januari 2021, yaitu dari 1,53 miliar dolar AS menjadi 1,70 miliar dolar AS.
Sementara secara kumulatif, selama Januari hingga Februari 2021, ekspor Jawa Timur mencapai sebesar 3,24 miliar dolar AS atau turun 14,59 persen dibandingkan Januari - Februari 2020. Negara tujuan terbesar adalah Jepang, disusul Amerika Serikat, dan China.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021