Alumnus S2 Teknologi Informasi Institute Sains Terapan dan Teknologi Surabaya (iSTTS) Jonie Hermanto mengumpulkan lebih dari 16.000 data humor untuk dikenalkan pada robot assistant Google.

"Robot assistant menjadi fitur pendukung yang banyak ditemukan di era teknologi saat ini. Sayangnya robot assistant saat ini masih belum bisa memahami humor yang diberikan penggunanya," kata Jonie di Surabaya, Selasa.

Jonie mengungkapkan telah mengumpulkan 16 ribu data humor hingga terseleksi 7.000 data untuk dikelompokkan dalam data humor.

"Ketika user menyampaikan humor mereka tidak paham itu humor atau pernyataan biasa semua ditanggapi serius oleh Google assistant. Karena saya ada kemampuan di bidang humor, banyak kenalan di bidang ini juga, makanya saya kenalkan pola humor untuk robot asistant dalam bahasa indonesia," ujarnya.

Dikatakan Jonie, pengenalan data humor pada robot assistant sebenarnya sudah ada di luar negeri, sehingga ia memutuskan mengadaptasikan menjadi bahasa Indonesia.

"Saya minta pendapat dan masukan dari berbagai pakar komedian. Misal Jarwo, yang tidak bisa punya humor jika tidak ada lawan main. Jadi ini menjadi tantangan karena pendapat para pakar berbeda," katanya.

Dari hasil masukan pendapat dan kumpulan data tersebut, pria yang juga Ketua Persatuan Seniman Komedi (Paski) Jatim ini memasukkan ke dalam sistem hingga terbagi menjadi beberapa kelompok.

Kelompok yang ditemukan ini kemudian ia konsultasikan pada komedian senior dan mengategorikannya menjadi  lima kategori, yakni humor linguistik, humor missdefinitif, humor comparison, humor missleading quotes dan bukan humor. 

"Awalnya saya mengumpulkan 2.000 saja dan saya kategorikan malah masuk di satu kategori. Akhirnya saya target mengumpulkan 7.000 humor dan saya pilah, dan ternyata banyak yang terseleksi karena sama dan pakai bahasa Jawa," ujar komedian jebolan ajang pencarian bakat ini.

Dalam tesisnya ini, Jonie menggandeng 10 komedian ternama seperti Abdel, Derry 4 Sekawan, Cak Lontong, Indro Warkop, Komeng hingga pemain ludruk. 

Jonie berharap, melalui data humor yang dikelompokkan ini, robot assistant bisa mengidentifikasi dan menanggapi humor yang disampaikan usernya. Ke depan, pengembangan bisa dilakukan menjadi bentuk data voice dan mimik muka. 

"Harapannya, semuanya nanti bisa pakai. Tinggal hosting, user tinggal mengetik, dan Google assistan atau siri menanggapi humor user," katanya. 

Sementara itu, Kaprodi S2 Teknologi Informasi iSTTS, Endang Setyati menekankan dalam menyelesaikan tesis ia meminta mahasiswanya untuk tidak jauh-jauh mengambil studi kasus dari kehidupannya. Seperti halnya Jonie Hermanto yang mempunyai latar belakang sebagai seniman pelawak. 

"Ini pengembangan teknologi pertama yang baru ada karena berhubungan dengan humor. Harapan saya, ini menjadi database humor untuk dikembangkan dikemudian hari oleh para mahasiswa. Selain itu lewat Google assistant humor ini  ketika orang ingin mengetahui dirinya lucu atau tidak bisa menggunakan ini," ucapnya. (*)

Pewarta: Willy Irawan

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021