Pengusaha asal Surabaya Bambang Haryo Soekartono meminta kepada pemerintah supaya segera memfungsikan keberadaan long storage atau kanal penyimpan air Kalimati di Tarik, Sidoarjo, Jawa Timur.
"Keberadaan long storage ini secepatnya difungsikan, seperti untuk bahan baku pasokan air PDAM dan memasang lampu dan papan peringatan kedalaman air," katanya saat meninjau lokasi long storage di Tarik, Sidoarjo, Senin.
Anggota Dewan Pakar DPP Partai Gerindra ini mengatakan dengan adanya pemanfaatan tersebut diharapkan bisa meminimalisasi terjadinya angka kejadian anak tenggelam di wilayah itu.
"Sudah dua kali terjadi korban meninggal dunia akibat tenggelam di lokasi long storage, hal itu salah satunya karena minim penerangan dan juga papan peringatan kedalaman air," katanya.
Ia mengatakan dengan adanya pemanfaatan tersebut, minimal ada aktivitas pemantauan yang lebih seksama di lokasi itu.
"Kalau bisa Basarnas dan juga BPBD disiagakan, dibuatkan pos penjagaan di tempat ini. Hal ini karena long storage Kalimati memiliki lebar 100 meter dengan panjang sekitar 5 kilometer," katanya.
Pemilik PT Dharma Lautan Utama (DLU) itu menjelaskan dengan pemanfaatan itu diharapkan peristiwa orang tenggelam tidak terulang lagi saat long storage Kalimati.
"Karena long storage Kalimati ini cukup besar dan luas. Bahkan sudah sama seperti waduk dengan panjang 5 kilometer dan memiliki lebar 100 meter. Fasilitas lampu penerangan yang cukup juga diperlukan saat ini dan harus diberi pagar pembatas," katanya.
Pria yang pernah mencalonkan diri sebagai bupati Sidoarjo ini juga menyarankan ada pagar pembatas agar masyarakat bisa terselamatkan.
"Apalagi tidak hanya korban tenggelam, karena di sebelumnya ada motor tercebur hanya gara-gara tidak ada pagarnya. Itu kan membahayakan warga. Apalagi, kedalamannya mencapai 10 meter," tukasnya.
Oleh karena itu, kata dia, jika pengelola long storage Kalimati masih kesulitan mengerahkan sumberdaya manusia untuk keselamatan, tanggung jawab itu bisa diambil alih oleh pemerintah daerah, yakni kerja sama antara Pemkab Sidoarjo dan Pemkab Mojokerto.
"Pemkab Sidoarjo maupun Pemkab Mojokerto seharusnya sudah bertindak untuk menyelamatkan warganya yang sekarang ini sangat suka dan sering berwisata di pinggir long storage Kalimati ini. Apalagi, pada waktu-waktu tertentu pengunjungnya sangat berjubel," tukasnya.
Sementara salah seorang penjaga long storage Kalimati, Ridho menegaskan jika ada dua kali korban tenggelam di long storage Kalimati. Selain itu, juga pernah ada peristiwa motor terjebur.
"Khusus tahun 2021 baru satu kejadian pemuda Terungwetan, Kecamatan Krian tenggelam yang ditemukan semalam itu. Kejadian kecelakaan air terbanyak terjadi Tahun 2020 kemarin," ucapnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021
"Keberadaan long storage ini secepatnya difungsikan, seperti untuk bahan baku pasokan air PDAM dan memasang lampu dan papan peringatan kedalaman air," katanya saat meninjau lokasi long storage di Tarik, Sidoarjo, Senin.
Anggota Dewan Pakar DPP Partai Gerindra ini mengatakan dengan adanya pemanfaatan tersebut diharapkan bisa meminimalisasi terjadinya angka kejadian anak tenggelam di wilayah itu.
"Sudah dua kali terjadi korban meninggal dunia akibat tenggelam di lokasi long storage, hal itu salah satunya karena minim penerangan dan juga papan peringatan kedalaman air," katanya.
Ia mengatakan dengan adanya pemanfaatan tersebut, minimal ada aktivitas pemantauan yang lebih seksama di lokasi itu.
"Kalau bisa Basarnas dan juga BPBD disiagakan, dibuatkan pos penjagaan di tempat ini. Hal ini karena long storage Kalimati memiliki lebar 100 meter dengan panjang sekitar 5 kilometer," katanya.
Pemilik PT Dharma Lautan Utama (DLU) itu menjelaskan dengan pemanfaatan itu diharapkan peristiwa orang tenggelam tidak terulang lagi saat long storage Kalimati.
"Karena long storage Kalimati ini cukup besar dan luas. Bahkan sudah sama seperti waduk dengan panjang 5 kilometer dan memiliki lebar 100 meter. Fasilitas lampu penerangan yang cukup juga diperlukan saat ini dan harus diberi pagar pembatas," katanya.
Pria yang pernah mencalonkan diri sebagai bupati Sidoarjo ini juga menyarankan ada pagar pembatas agar masyarakat bisa terselamatkan.
"Apalagi tidak hanya korban tenggelam, karena di sebelumnya ada motor tercebur hanya gara-gara tidak ada pagarnya. Itu kan membahayakan warga. Apalagi, kedalamannya mencapai 10 meter," tukasnya.
Oleh karena itu, kata dia, jika pengelola long storage Kalimati masih kesulitan mengerahkan sumberdaya manusia untuk keselamatan, tanggung jawab itu bisa diambil alih oleh pemerintah daerah, yakni kerja sama antara Pemkab Sidoarjo dan Pemkab Mojokerto.
"Pemkab Sidoarjo maupun Pemkab Mojokerto seharusnya sudah bertindak untuk menyelamatkan warganya yang sekarang ini sangat suka dan sering berwisata di pinggir long storage Kalimati ini. Apalagi, pada waktu-waktu tertentu pengunjungnya sangat berjubel," tukasnya.
Sementara salah seorang penjaga long storage Kalimati, Ridho menegaskan jika ada dua kali korban tenggelam di long storage Kalimati. Selain itu, juga pernah ada peristiwa motor terjebur.
"Khusus tahun 2021 baru satu kejadian pemuda Terungwetan, Kecamatan Krian tenggelam yang ditemukan semalam itu. Kejadian kecelakaan air terbanyak terjadi Tahun 2020 kemarin," ucapnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021