Tiga menteri, masing-masing Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, dan Menteri Perdagangan Muhammad Luthfi melakukan panen raya padi di Desa Tambakrejo, Kabupaten Gresik, Jatim, Jumat.
"Saya hadir saat ini adalah sesuatu yang spesial karena untuk pertama kali sepanjang pemerintahan ini tiga menteri sekaligus di forum panen raya ini dan ini luar biasa," kata Syahrul usai kegiatan panen raya di Kecamatan Duduk Sampean, Gresik, itu.
Ia menjelaskan kehadiran tiga menteri itu sebagai upaya sinergi antara Kementerian Perdagangan (Kemendag) dan Kementerian BUMN, sebab keduanya memiliki tugas dan fungsi yang berbeda, sehingga ketika dikolaborasikan dapat menciptakan kebijakan yang tepat guna dan tepat sasaran.
"Karena ini menyangkut harga itu ada di Kementerian Perdagangan sehingga harus distrategikan, sedangkan Kementerian BUMN akan menyerap hasil panen. Kami harus sama-sama pikirkan negara ini tidak boleh satu orang saja. Jangan cuma cari salahnya, tapi kita lihat apa yang bisa kita lakukan bersama," katanya.
Ia mengatakan akselerasi sektor pertanian harus terus dilakukan dari hulu hingga hilir, mulai dari budi daya benih dilanjutkan petik pada pascapanennya, kemudian pengolahan hasil, pengemasan hingga penentuan pasar yang tepat guna memasarkan produk sektor pertanian.
"Keseluruhan ini harus dikorporasikan dengan baik, maka akselerasinya makin tinggi. Pertanian itu tidak pernah mengingkari janjinya sepanjang dilakukan dengan kerja keras pasti menghasilkan," tuturnya.
Wakil Bupati Gresik Aminatun Habibah dalam acara tersebut melaporkan bahwa wilayahnya mempunyai luas lahan keseluruhan sekitar 61.704,6 hektare, dengan 37.941,4 hektare di antaranya merupakan lahan sawah dan 23.763,2 hektare tegalan.
"Alhamdulillah di sini provitasnya cukup tinggi, sekitar 6,4 ton/hektare. Produksi padi Tahun 2020 sebesar 413.995,6 ton gabah kering giling (GKG), sedangkan jagung sebesar 132.555,1 ton dan kedelai sebesar 103,8 ton," tuturnya.
Pada Tahun 2021, di Gresik juga diprogramkan sasaran produksi padi sebesar 412.549 ton, jagung sebesar 166.322 ton dan kedelai 105 ton. Varietas Ciherang, Inpari 42 dan Inpari 32 yang paling umum digunakan petani saat ini.
"Bantuan benih yang sudah diberikan ke Gresik, di antaranya benih padi 2500 hektare sejumlah 62,5 ton, jagung luasan 1.000 hektare sejumlah 15 ton dan kedelai luasan 40 hektare," tuturnya.
Aminatun berterima kasih atas kedatangan tiga menteri ke Kabupaten Gresik, dan diharapkan ke depan petani semakin semangat lagi.
Turut hadir pada panen tersebut Gubernur Jawa Timur Khofifah Indra Parawansa.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021
"Saya hadir saat ini adalah sesuatu yang spesial karena untuk pertama kali sepanjang pemerintahan ini tiga menteri sekaligus di forum panen raya ini dan ini luar biasa," kata Syahrul usai kegiatan panen raya di Kecamatan Duduk Sampean, Gresik, itu.
Ia menjelaskan kehadiran tiga menteri itu sebagai upaya sinergi antara Kementerian Perdagangan (Kemendag) dan Kementerian BUMN, sebab keduanya memiliki tugas dan fungsi yang berbeda, sehingga ketika dikolaborasikan dapat menciptakan kebijakan yang tepat guna dan tepat sasaran.
"Karena ini menyangkut harga itu ada di Kementerian Perdagangan sehingga harus distrategikan, sedangkan Kementerian BUMN akan menyerap hasil panen. Kami harus sama-sama pikirkan negara ini tidak boleh satu orang saja. Jangan cuma cari salahnya, tapi kita lihat apa yang bisa kita lakukan bersama," katanya.
Ia mengatakan akselerasi sektor pertanian harus terus dilakukan dari hulu hingga hilir, mulai dari budi daya benih dilanjutkan petik pada pascapanennya, kemudian pengolahan hasil, pengemasan hingga penentuan pasar yang tepat guna memasarkan produk sektor pertanian.
"Keseluruhan ini harus dikorporasikan dengan baik, maka akselerasinya makin tinggi. Pertanian itu tidak pernah mengingkari janjinya sepanjang dilakukan dengan kerja keras pasti menghasilkan," tuturnya.
Wakil Bupati Gresik Aminatun Habibah dalam acara tersebut melaporkan bahwa wilayahnya mempunyai luas lahan keseluruhan sekitar 61.704,6 hektare, dengan 37.941,4 hektare di antaranya merupakan lahan sawah dan 23.763,2 hektare tegalan.
"Alhamdulillah di sini provitasnya cukup tinggi, sekitar 6,4 ton/hektare. Produksi padi Tahun 2020 sebesar 413.995,6 ton gabah kering giling (GKG), sedangkan jagung sebesar 132.555,1 ton dan kedelai sebesar 103,8 ton," tuturnya.
Pada Tahun 2021, di Gresik juga diprogramkan sasaran produksi padi sebesar 412.549 ton, jagung sebesar 166.322 ton dan kedelai 105 ton. Varietas Ciherang, Inpari 42 dan Inpari 32 yang paling umum digunakan petani saat ini.
"Bantuan benih yang sudah diberikan ke Gresik, di antaranya benih padi 2500 hektare sejumlah 62,5 ton, jagung luasan 1.000 hektare sejumlah 15 ton dan kedelai luasan 40 hektare," tuturnya.
Aminatun berterima kasih atas kedatangan tiga menteri ke Kabupaten Gresik, dan diharapkan ke depan petani semakin semangat lagi.
Turut hadir pada panen tersebut Gubernur Jawa Timur Khofifah Indra Parawansa.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021