Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani Azwar Anas, Mnggu (7/3), menyalurkan bantuan ratusan bibit jeruk, jambu, pepaya dan pisang cavendis serta pupuk organik kepada kelompok petani hortikultura.

Pemberian bantuan bibit yang dilakukan secara simbolis itu meliputi 200 bibit jambu kristal, 200 madu deli dan 200 jeruk siam.

 Aneka bibit itu diserahkan kepada Kelompok Suka Tani Desa Sidorejo, Kecamatan Purwoharjo, yang merupakan satu-satunya lembaga di Banyuwangi yang telah mendapatkan sertifikat dari UPT Pengawasan dan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur.

"Dengan bantuan bibit ini, kami harap produk buah lokal yang berkualitas semakin mudah didapatkan. Kami berharap pula pasarnya bisa lebih berkembang, karena kelompok tani ini telah mengantongi sertifikat," ujar Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani Azwar Anas di Banyuwangi, Senin.

Menurut dia, Pemkab Banyuwangi telah menerbitkan surat kepada seluruh dinas (OPD), BUMN, BUMD dan swasta di Banyuwangi untuk  wajib mengonsumsi produk lokal, termasuk buah lokal pada setiap kegiatan yang digelar.

"Buah lokal harus jadi juara di Banyuwangi, dan harus bisa semakin mewarnai pasar hortikultura nasional," ucap Ipuk.

Sejumlah program di sektor pertanian yang menjadi salah satu prioritas program bersama Wakil Bupati Sugirah yang mulai dijalankan, yakni aspek pertanian, mulai pembibitan hingga pascapanen, akan menjadi sasarannya.

"Kami berharap produktivitas pertanian di Banyuwangi mengalami peningkatan. Baik dari hasil panen maupun pengelolaan pascapanen. Untuk itu, kami ingin memastikan seluruh elemen pertanian berjalan secara optimal," katanya.

Bupati Ipuk menjelaskan, pembibitan menjadi salah satu bagian penting, karena tanpa bibit yang baik akan sulit untuk menghasilkan tanaman dengan hasil panen yang baik.

Ketua Kelompok Suka Tani Banyuwangi, drg. Edi Suprandono menyampaikan bahwa pihaknya tidak sekadar melakukan pembenihan dan pembibitan biasa, namun juga mengembangkan berbagai teknik pertanian modern.

"Kami bekerja sama dengan balai pembibitan sampai kampus-kampus pertanian besar," ujarnya.

Para petani yang mengambil bibit hortikultura, katanya, akan mendapatkan pendampingan hingga tanaman bisa berbuah. "Semuanya terkontrol berdasarkan standarisasi yang telah diatur oleh para ahlinya. Sehingga hasil panen pun sesuai dengan yang diharapkan," ucapnya.

Saat ini, lanjut Edi, bersama dengan kelompoknya juga sedang merintis laboratorium pembibitan tanaman buah. Ia ingin mengembangkan aneka buah lokal Banyuwangi untuk bisa dioptimalkan potensinya.

"Kami targetkan paling lama akhir tahun ini sudah selesai laboratoriumnya," katanya. (*)

Pewarta: Novi Husdinariyanto

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021