Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, membentuk kelurahan tangguh bencana sebagai upaya untuk menekan risiko bagi warga di wilayah itu apabila terjadi bencana alam, seperti banjir, angin kencang dan tanah longsor.

"Desa dan kelurahan tangguh bencana penting agar warganya sadar bencana, sehingga bila terjadi bencana risiko kerugian bisa ditekan," kata Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Pamekasan Amin Jabir di Pamekasan, Selasa.

Ia menjelaskan kelurahan yang telah membentuk kelurahan tangguh bencana ialah Kelurahan Bugih, Kecamatan Pamekasan.

Kelurahan ini termasuk satu dari 11 kelurahan di dua kecamatan, yakni Kecamatan Pamekasan dan Kecamatan Pademawu yang rawan bencana dengan jenis bencana alam berupa banjir.

Selain itu, Kelurahan Bugih juga tercatat sebagai salah satu kelurahan yang warganya banyak terpapar COVID-19.

"Makanya Satgas COVID-19 Pemkab Pamekasan dan Polres Pamekasan memprioritaskan Kelurahan Bugih dalam pembentukan PPKM berskala mikro," kata Jabir, menjelaskan.

Pembentukan kelurahan tangguh bencana di Kelurahan Bugih itu dihadiri oleh perwakilan BPBD Provinsi Jawa Timur, Komisi E DPRD Jatim dan relawan penanggulangan bencana se-Jawa Timur.

Selain itu, BPBD Pemkab Pamekasan dan BPBD Provinsi Jatim juga langsung memberikan pembekalan kepada warga dan aparat kelurahan tentang teknik antisipasi dini bencana.

"Setelah Kelurahan Bugih, pembentukan kelurahan dan desa tangguh bencana juga akan dilakukan di desa dan kelurahan lainnya di Pamekasan," kata Kalaksa BPBD Pamekasan Amin Jabir.

Pewarta: Abd Aziz

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021