PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi 7 Madiun menyalurkan dana tanggung jawab sosial perusahaan untuk membantu para korban  bencana tanah longsor di Dusun Selopuro, Desa Ngetos, Kabupaten Nganjuk.

Manager Humas PT KAI Daop 7 Madiun Ixfan Hendriwintoko di Madiun, Senin, mengatakan dana bantuan dari program Corporate Social Responsibility (CSR) senilai Rp21.350.000 tersebut berupa 61 paket bahan pangan untuk 61 kepala keluarga terdampak. Masing-masing paket berisi beras, minyak goreng, gula pasir, pakaian ganti, dan termasuk juga buah segar.

"Hari ini, komite Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL) yang dipimpin oleh Deputy Vice President (DVP) Daop 7 Madiun Endra M Harahap menyalurkan total 61 paket bantuan untuk masyarakat korban tanah longsor di Desa Ngetos senilai Rp21,350 juta," ujar Ixfan Hendriwintoko.

Menurut dia, bantuan yang diserahkan di Balai Desa Ngetos tersebut diterima oleh Kabid Linjam Rehsos BPBD Nganjuk Trisno Susilo dan disaksikan oleh jajaran Kecamatan Ngetos serta warga desa korban tanah longsor.

Bantuan tersebut merupakan wujud kepedulian dan tanggung jawab sosial PT KAI Daop 7 Madiun kepada warga korban bencana tanah longsor di Nganjuk.

"Semoga kehadiran dan bantuan yang diberikan oleh KAI Daop 7 Madiun di Desa Ngetos mampu sedikit meringankan beban serta memberikan semangat para korban tanah longsor untuk kembali bangkit dan beraktivitas sebagaimana semula," kata Ixfan.

Sementara, Kabid Linjam Rehsos BPBD Nganjuk Trisno Susilo mengucapkan terima kasih kepada KAI Daop 7 Madiun atas perhatian dan bantuan yang diberikan untuk korban bencana tanah longsor yang terjadi di Desa Ngetos.

Musibah tanah longsor terjadi di tanah longsor di Dusun Selopuro, Desa/kecamatan Ngetos, Kabupaten Nganjuk, pada Ahad(14/2) setelah hujan deras mengguyur daerah ini. Akibatnya, 10 rumah warga rusak, yakni delapan rumah warga tertimbun dan dua rusak berat.

Dalam kejadian itu, 21 orang sebelumnya dinyatakan hilang. Setelah pencarian, seluruh korban berhasil ditemukan. Dua orang dinyatakan selamat dan lainnya dinyatakan meninggal dunia. Para korban yang meninggal dunia itu setelah ditemukan, dibersihkan dishalatkan lalu dikuburkan di tempat pemakaman umum (TPU) desa setempat.

Hingga kini, warga juga masih tinggal di tempat pengungsian. Terdapat beberapa lokasi tempat pengungsian yang sudah dibuat. Keluarga ahli waris korban juga mendapatkan bantuan dari pemerintah, baik yang korban meninggal dunia maupun yang terluka.*
 

Pewarta: Louis Rika Stevani

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021