Menanti kehadiran sang buah hati merupakan momen yang sangat dinanti semua pasangan. Banyak para calon ibu yang sudi menggadaikan keselamatannya demi sang buah hati.
Salah satunya adalah Wayan Sutra Ningsih (31) dengan penuh semangat menceritakan pengalamannya menggunakan kartu Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKNhKIS).
"Kalau dihitung-hitung saya ini pakai kartu BPJS (kesehatan) sudah beberapa kali, sejak tahun 2014 sampai sekarang. Saya gunakan untuk persalinan, kebetulan waktu itu saya diharuskan operasi sesar (sectio caesarea) karena ada penyulit saat itu langsung ditangani saya dirujuk ke rumah sakit prosesnya cepat," Cerita Wayan.
Kelahiran anak keduanya tahun 2016 kala itu sedikit berbeda dengan sebelumnya, karena dirinya harus menjalani proses persalinan di meja operasi.
Tak hanya itu, Wayan juga harus menjalani tindakan curatase beberapa bulan setelah dirinya melahirkan. Hal itu karena pemasangan IUD yang tidak sesuai sehingga mengakibatkan pendarahan.
"Habis lahiran bulan januari 2016 kan saya pasang KB IUD, tak lama kemudian saya mengalami pendarahan hebat hingga akhirnya dirujuk ke RSUD Dr. M. Saleh Kota Probolinggo. Pendarahannya itu ternyata IUD yang terpasang terlalu pendek gitu ya intinya tidak cocok sehingga terjadi pendarahan. Jadi saya harus tindakan segera," katanya.
Wayan mengatakan bahwa dirinya terdaftar sebagai peserta program JKN-KIS sejak tahun 2014. Dirinya sadar betul kartu BPJS Kesehatan yang ia miliki telah banyak menemani kebutuhan berobat dan juga jaminan kesehatan yang lain dalam keluarganya.
Tak terbayangkan di dalam benaknya berapa biaya yang harus dikeluarkan untuk biaya persalinan melalui operasi caesar juga tindakan lainnya jika tidak terdaftar sebagai peserta JKN-KIS.
Dirinya berharap kepada seluruh masyarakat Indonesia lebih paham akan pentingnya memiliki jaminan kesehatan sejak dini. Pentingnya mendaftarkan anggota keluarga untuk ikut berpartisipasi dalam program JKN-KIS mengingat mahalnya biaya kesehatan saat ini.
Wayan pun memiliki harapan kepada program berjuta manfaat ini agar lebih merata dalam pelayanan prima terhadap seluruh lapisan masyarakat. (*)
Salah satunya adalah Wayan Sutra Ningsih (31) dengan penuh semangat menceritakan pengalamannya menggunakan kartu Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKNhKIS).
"Kalau dihitung-hitung saya ini pakai kartu BPJS (kesehatan) sudah beberapa kali, sejak tahun 2014 sampai sekarang. Saya gunakan untuk persalinan, kebetulan waktu itu saya diharuskan operasi sesar (sectio caesarea) karena ada penyulit saat itu langsung ditangani saya dirujuk ke rumah sakit prosesnya cepat," Cerita Wayan.
Kelahiran anak keduanya tahun 2016 kala itu sedikit berbeda dengan sebelumnya, karena dirinya harus menjalani proses persalinan di meja operasi.
Tak hanya itu, Wayan juga harus menjalani tindakan curatase beberapa bulan setelah dirinya melahirkan. Hal itu karena pemasangan IUD yang tidak sesuai sehingga mengakibatkan pendarahan.
"Habis lahiran bulan januari 2016 kan saya pasang KB IUD, tak lama kemudian saya mengalami pendarahan hebat hingga akhirnya dirujuk ke RSUD Dr. M. Saleh Kota Probolinggo. Pendarahannya itu ternyata IUD yang terpasang terlalu pendek gitu ya intinya tidak cocok sehingga terjadi pendarahan. Jadi saya harus tindakan segera," katanya.
Wayan mengatakan bahwa dirinya terdaftar sebagai peserta program JKN-KIS sejak tahun 2014. Dirinya sadar betul kartu BPJS Kesehatan yang ia miliki telah banyak menemani kebutuhan berobat dan juga jaminan kesehatan yang lain dalam keluarganya.
Tak terbayangkan di dalam benaknya berapa biaya yang harus dikeluarkan untuk biaya persalinan melalui operasi caesar juga tindakan lainnya jika tidak terdaftar sebagai peserta JKN-KIS.
Dirinya berharap kepada seluruh masyarakat Indonesia lebih paham akan pentingnya memiliki jaminan kesehatan sejak dini. Pentingnya mendaftarkan anggota keluarga untuk ikut berpartisipasi dalam program JKN-KIS mengingat mahalnya biaya kesehatan saat ini.
Wayan pun memiliki harapan kepada program berjuta manfaat ini agar lebih merata dalam pelayanan prima terhadap seluruh lapisan masyarakat. (*)
Editor : Slamet Hadi Purnomo
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021