Direktorat Polisi Perairan dan Udara (Ditpolairud) Kepolisian Daerah Jawa Timur menyiagakan puluhan personel dengan keterampilan SAR untuk menangani bencana alam terutama bencana banjir di wilayah setempat.

"Kami menindaklanjuti hasil video conference (vidcon) dengan Kapolri Jenderal Listyo Sigit berkaitan dengan kesiapsiagaan wilayah terkait penanggulangan bencana," kata Wadir Polairud Polda Jatim AKBP Mustofa usai apel gelar pasukan di Surabaya, Rabu.

Mustofa mengungkapkan Polairud Polda Jatim memiliki sebanyak dua pleton anggota yang mempunyai kualifikasi dalam bidang SAR, terutama untuk melakukan evakuasi saat adanya bencana banjir.

"Yang memiliki kualifikasi tersebut kurang lebih ada dua pleton atau hampir 60 orang," katanya.

Lebih lanjut, Mustofa mengatakan Jatim termasuk provinsi yang mendapat atensi khusus dari Mabes Polri berkaitan dengan bencana karena mendasari perkiraan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) serta kejadian bencana beberapa waktu terakhir. 

"BMKG memperkirakan pada tanggal 24, 25 dan 26 Februari cuaca di Jatim kurang bersahabat. Untuk itu kami menyiapkan peralatan dan personel. Begitu ada bencana, personel Ditpolairud Jatim siap diberangkatkan ke lokasi," ujarnya.

Ada beberapa daerah di Jatim yang menjadi perhatian khusus dari BMKG karena adanya potensi bencana seperti di Lamongan dan daerah yang dilalui Sungai Bengawan Solo.

Untuk itu dalam apel gelar pasukan ada beberapa hal yang dicek kesiapannya. Pertama adalah kesiapan personel dan kedua adalah kesiapan peralatan seperti perahu karet dan juga dayung. 

"Secara personel dan peralatan kami sudah siap. Termasuk anggota yang di-BKO. Jumlah perahu karet cukup banyak, kurang lebih ada 15 yang siap digunakan. Nanti personel dapat mengevakuasi daerah yang tidak bisa dijangkau dengan kapal besar sehingga menggunakan perahu karet," katanya. (*)
 

Pewarta: Willy Irawan

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021