World Health Organization (WHO) telah menetapkan Corona Virus Desease 2019 (COVID-19) sebagai pandemi dan banyak membawa dampak terhadap beberapa aspek kehidupan antara lain aspek ekonomi, kesehatan, pendidikan, ketenagakerjaan, dan pelayanan publik.
Untuk mencegah peningkatan penyebaran virus, masing-masing sektor memanfaatkan dan mengembangkan teknologi informasi untuk pengalihan aktifitas.
Salah satunya BPJS Kesehatan yang telah lebih dahulu mengembangkan digitalisasi layanan melalui Mobile JKN dan tidak dipungkiri makin dirasakan manfaatnya saat pendemi.
Windy Sukma Kumalasari adalah salah satu peserta Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang tidak asing dengan aplikasi yang bisa ditemukan di app store pada produk apple dan play store di android.
"Aplikasi yang sangat membantu, apalagi saat pandemi seperti itu dan ketika pembatasan layanan banyak dilakukan oleh pelayanan publik, BPJS (Kesehatan) sudah siap dengan aplikasi mobile JKN. Saya sendiri sudah sering memanfaatkannya," kata gadis berusia 20 tahun itu.
Fitur-fitur yang ada di dalam aplikasi mobile JKN membuat Windy tidak perlu bersusah payah keluar rumah untuk mengurus administrasi sebagai peserta.
Menjelajahi berbagai fitur yang tersedia seperti perubahan data peserta, kartu digital, konsultasi dokter, informasi seputar program, cek tagihan hingga screening mandiri COVID-19 bisa diakses melalui gawai.
"Fiturnya sangat mendukung dan user friendly menurut saya. Siapa saja bisa dengan mudah memakai itu. Sering mengubah faskes pertama lewat mobile JKN dan bisa diubah minimal 3 bulan sekali," katanya.
Ia mengaku terbantu karena kuliah jauh dari rumah dan ketika sudah masuk semester baru harus kembali ke rantauan dan akses dari gawai sudah selesai tidak perlu ke kantor, sehingga aksenya cepat dan banyak manfaat.
Menurut mahasiswi yang tercatat di Fakultas Akuntansi Universitas Jember itu, pemanfaatan mobile JKN dan layanan digital seperti PANDAWA, VIKA dan CHIKA semakin memudahkan peserta JKN untuk tetap mendapatkan pelayanan yang optimal.
Ia pun mengapresiasi atas inovasi yang telah dikembangkan oleh BPJS Kesehatan untuk tetap mengedepankan pelayanan prima meski di situasi pandemi dan memanfaatkan perkembangan teknologi dan tidak tertinggal.
"Terima kasih sudah menyediakan aplikasi dan layanan digital untuk memudahkan kami mengakses layanan. Semoga semakin banyak inovasi lain dan Program JKN terus ada untuk memberikan jaminan kesehatan masyarakat Indonesia," ucap mahasiswi asal Pamekasan itu. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021
Untuk mencegah peningkatan penyebaran virus, masing-masing sektor memanfaatkan dan mengembangkan teknologi informasi untuk pengalihan aktifitas.
Salah satunya BPJS Kesehatan yang telah lebih dahulu mengembangkan digitalisasi layanan melalui Mobile JKN dan tidak dipungkiri makin dirasakan manfaatnya saat pendemi.
Windy Sukma Kumalasari adalah salah satu peserta Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang tidak asing dengan aplikasi yang bisa ditemukan di app store pada produk apple dan play store di android.
"Aplikasi yang sangat membantu, apalagi saat pandemi seperti itu dan ketika pembatasan layanan banyak dilakukan oleh pelayanan publik, BPJS (Kesehatan) sudah siap dengan aplikasi mobile JKN. Saya sendiri sudah sering memanfaatkannya," kata gadis berusia 20 tahun itu.
Fitur-fitur yang ada di dalam aplikasi mobile JKN membuat Windy tidak perlu bersusah payah keluar rumah untuk mengurus administrasi sebagai peserta.
Menjelajahi berbagai fitur yang tersedia seperti perubahan data peserta, kartu digital, konsultasi dokter, informasi seputar program, cek tagihan hingga screening mandiri COVID-19 bisa diakses melalui gawai.
"Fiturnya sangat mendukung dan user friendly menurut saya. Siapa saja bisa dengan mudah memakai itu. Sering mengubah faskes pertama lewat mobile JKN dan bisa diubah minimal 3 bulan sekali," katanya.
Ia mengaku terbantu karena kuliah jauh dari rumah dan ketika sudah masuk semester baru harus kembali ke rantauan dan akses dari gawai sudah selesai tidak perlu ke kantor, sehingga aksenya cepat dan banyak manfaat.
Menurut mahasiswi yang tercatat di Fakultas Akuntansi Universitas Jember itu, pemanfaatan mobile JKN dan layanan digital seperti PANDAWA, VIKA dan CHIKA semakin memudahkan peserta JKN untuk tetap mendapatkan pelayanan yang optimal.
Ia pun mengapresiasi atas inovasi yang telah dikembangkan oleh BPJS Kesehatan untuk tetap mengedepankan pelayanan prima meski di situasi pandemi dan memanfaatkan perkembangan teknologi dan tidak tertinggal.
"Terima kasih sudah menyediakan aplikasi dan layanan digital untuk memudahkan kami mengakses layanan. Semoga semakin banyak inovasi lain dan Program JKN terus ada untuk memberikan jaminan kesehatan masyarakat Indonesia," ucap mahasiswi asal Pamekasan itu. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021