Dinas Pendidikan Kota Surabaya mempunyai dua opsi untuk mengefektifkan siswa mengikuti pembelajaran dari rumah selama pandemi COVID-19.
"Jadi, para orang tua siswa tidak perlu khawatir hanya karena tidak mempunyai ponsel, karena kami sudah menyiapkan beberapa opsi untuk pembelajaran dari rumah," kata Kepala Dispendik Kota Surabaya Supomo, di Surabaya, Jumat.
Opsi pertama adalah pembelajaran dalam jaringan (daring) secara penuh sesuai jadwal yang telah disusun oleh sekolah. Opsi kedua adalah luar jaringan (luring).
"Ini yang kami optimalkan dalam situasi pandemi COVID-19 ini," kata Supomo.
Mantan Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kota Surabaya ini menjelaskan untuk pembelajaran luring menggunakan dua cara. Pertama, dengan memberikan tugas setiap minggu kepada siswa yang tidak bisa daring secara penuh.
"Jadi, guru datang ke rumah siswa dengan membawa tugas selama seminggu. Seminggu kemudian guru datang kembali untuk mengambil dan memberikan tugas seminggu berikutnya," ujarnya.
Cara kedua, dengan menonton tayangan televisi. Dispendik Surabaya sudah bekerja sama dengan sejumlah stasiun televisi untuk memberikan pembelajaran yang bisa ditonton dari rumah siswa masing-masing.
Tayangan tersebut diisi oleh para guru-guru dari jenjang SD maupun SMP yang ada di Kota Surabaya. "Selain itu, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) juga sudah menyediakan program semacam ini, sehingga siswa juga bisa mengikutinya juga," ujarnya.
Supomo menegaskan, berbagai langkah optimal yang dilakukan Dispendik Surabaya tersebut membuat keluarga dan peserta didik tidak perlu bergantung penuh dengan ponsel untuk belajar. Apalagi, opsi pembelajaran yang digunakan oleh siswa, baik itu memilih daring atau luring, tidak mempengaruhi penilaian.
"Penilaian hasil belajar berdasar tugas-tugas yang sudah dikerjakan, buka cara yang digunakannya. Ini yang perlu diperhatikan oleh para orang tua, sehingga tidak perlu khawatir karena hanya tidak mempunyai ponsel," katanya.
Yang paling penting, lanjut dia, para orang tua dan guru harus berperan aktif selama proses belajar dari rumah. Bila orang tua menemui kendala, bisa segera melapor kepada sekolah masing-masing untuk diberikan opsi pembelajaran lainnya.
"Ini kan kondisinya pandemi, sehingga harus sama-sama bersinergi dan berperan aktif untuk memberikan pelajaran kepada para siswa. Ayo kita dukung mereka untuk tetap belajar meski di tengah pandemi," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021
"Jadi, para orang tua siswa tidak perlu khawatir hanya karena tidak mempunyai ponsel, karena kami sudah menyiapkan beberapa opsi untuk pembelajaran dari rumah," kata Kepala Dispendik Kota Surabaya Supomo, di Surabaya, Jumat.
Opsi pertama adalah pembelajaran dalam jaringan (daring) secara penuh sesuai jadwal yang telah disusun oleh sekolah. Opsi kedua adalah luar jaringan (luring).
"Ini yang kami optimalkan dalam situasi pandemi COVID-19 ini," kata Supomo.
Mantan Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kota Surabaya ini menjelaskan untuk pembelajaran luring menggunakan dua cara. Pertama, dengan memberikan tugas setiap minggu kepada siswa yang tidak bisa daring secara penuh.
"Jadi, guru datang ke rumah siswa dengan membawa tugas selama seminggu. Seminggu kemudian guru datang kembali untuk mengambil dan memberikan tugas seminggu berikutnya," ujarnya.
Cara kedua, dengan menonton tayangan televisi. Dispendik Surabaya sudah bekerja sama dengan sejumlah stasiun televisi untuk memberikan pembelajaran yang bisa ditonton dari rumah siswa masing-masing.
Tayangan tersebut diisi oleh para guru-guru dari jenjang SD maupun SMP yang ada di Kota Surabaya. "Selain itu, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) juga sudah menyediakan program semacam ini, sehingga siswa juga bisa mengikutinya juga," ujarnya.
Supomo menegaskan, berbagai langkah optimal yang dilakukan Dispendik Surabaya tersebut membuat keluarga dan peserta didik tidak perlu bergantung penuh dengan ponsel untuk belajar. Apalagi, opsi pembelajaran yang digunakan oleh siswa, baik itu memilih daring atau luring, tidak mempengaruhi penilaian.
"Penilaian hasil belajar berdasar tugas-tugas yang sudah dikerjakan, buka cara yang digunakannya. Ini yang perlu diperhatikan oleh para orang tua, sehingga tidak perlu khawatir karena hanya tidak mempunyai ponsel," katanya.
Yang paling penting, lanjut dia, para orang tua dan guru harus berperan aktif selama proses belajar dari rumah. Bila orang tua menemui kendala, bisa segera melapor kepada sekolah masing-masing untuk diberikan opsi pembelajaran lainnya.
"Ini kan kondisinya pandemi, sehingga harus sama-sama bersinergi dan berperan aktif untuk memberikan pelajaran kepada para siswa. Ayo kita dukung mereka untuk tetap belajar meski di tengah pandemi," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021