Tahun 2018 silam, istri saya harus menjalani operasi usus buntu. Saat diberitahu dokter harus operasi saat itu juga, saat itu juga saya tidak tahu harus bagaimana. Operasi pasti membutuhkan biaya yang besar, dan saya berpikir bahwa uang tabungan saya pun tidak akan cukup. Tidak salah langkah telah memutuskan menjadi peserta JKN-KIS beberapa tahun lalu,” ujar salah satu peserta Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS).

Pria yang telah mendaftarkan dirinya dan keluarganya sejak tahun 2014 sebagai peserta program yang dikelola oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan, Sumangat (48) merasa lega dan beruntung telah terdaftar menjadi peserta JKN-KIS. Pasalnya, ia terbantu untuk pengobatan operasi istrinya yang menelan biaya lebih dari 20 juta rupiah.

“Saya tanya sama dokternya, kira-kira butuh biaya berapa untuk operasi. Katanya untuk biaya dokter dan rawat inapnya saja sekitar 20 juta, dan itu belum biaya operasi, rawat inap yang saat itu sampai tujuh hari dan biaya lainnya. Waduh, kalau di hitung-hitung ibaratnya itu saya punya utang sama BPJS Kesehatan yang baru bisa lunas sekitar 15 tahun. 

Alhamdulillah semuanya berkat JKN-KIS ini saya cukup pake ini saja, karena semuanya ditanggung,” katanya menjelaskan.

Bukan hanya itu, Sumangat juga menceritakan bahwa manfaat JKN-KIS bukan hanya dirasakan oleh istrinya melainkan juga dirinya sendiri dan dua orang anaknya. Ia sangat berterima kasih atas pelayanan baik yang selama ini ia dan keluarganya terima.

“Bukan hanya istri saya yang terbantu, saya juga sering bahkan sangat sering menggunakan JKN-KIS ini untuk berobat di puskesmas setiap saya sakit. Anak-anak saya juga setiap sakit ya pasti mengandalkan JKN-KIS ini. Saya mengucapkan terima kasih yang setulus-tulusnya kepada BPJS Kesehatan yang telah memberikan pelayanan yang sangat baik dan tidak ada yang dibedakan, semua kita dapatkan sesuai dengan hak kita," tuturnya menegaskan. 

Peserta JKN-KIS segmen Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) atau mandiri, asal Kecamatan Driyorejo Kabupaten Gresik ini lantas memberikan harapan untuk program JKN-KIS ke depannya. Bukan hanya dalam hal pelayanan tapi juga pengembangan inovasi-inovasi yang memberikan kemudahan bagi peserta. 

“Program ini menurut saya program yang sangat baik dan menguntungkan masyarakat. Untuk peningkatan pelayanan harusnya bukan hanya BPJS Kesehatan yang berjalan, tapi juga bersama-sama dengan Pemerintah, masyarakat, pemegang kekuasaan. Harus berjalan bersama, tidak berjalan sendiri-diri. Harapan saya juga semoga BPJS Kesehatan terus melahirkan terobosan-terobosan kemudahan pelayanan yang mungkin nanti untuk segmen yang belum mengenal teknologi lebih banyak," kata Sumangat. (ar/qa)

Pewarta: A Malik Ibrahim

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021