Ratusan hektare tanaman hortikultura di Banyuwangi, Jawa Timur, terdampak erupsi Gunung Raung . Gunung api di wilayah perbatasan Banyuwangi, Jember, dan Bondowoso, itu  sejak beberapa hari terakhir  menyemburkan abu vulkanik.

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Banyuwangi, Arief Setiawan mengemukakan bahwa paparan abu vulkanik melanda beberapa wilayah sentra pertanian.

"Ada beberapa tanaman hortikultura di kantong-kantong pangan Banyuwangi yang terdampak abu vulkani erupsi Gunung Raung, yakni di Kecamatan Kalibaru, Glenmore, Songgon dan Kecamatan Sempu, luasannya mencapai 440 hektare," katanya di Banyuwangi, Rabu.

Ia menyebutkan, komoditas di lahan pertanian yang terdampak abu vulkanik di antaranya padi, bawang putih, bawang merah, bawang daun, petai , sawi, cabe besar, cabe rawit, mentimun, labu siam, tomat, kacang panjang, buncis, terong, dan semangka.

"Tapi hujan abu terjadi saat intensitas hujan di Banyuwangi cukup tinggi. Jadi, abu yang menempel pada tanaman terbilas oleh guyuran hujan," ujarnya.

Arief menyatakan bahwa dalam jangka panjang abu vulkanik akan memberikan dampak positif bagi peningkatan kesuburan tanah. Namun, lanjut dia, yang perlu diperhatikan adalah dampak jangka pendek yang berpengaruh pada produktivitas lahan pertanian.

"Biasanya, hasil panen di saat masa erupsi akan turun, salah satunya akibat keasaman (ph) tanah yang turun akibat penumpukan abu vulkanik di tanah berakibat penurunan produktivitas lahan. Di sisi lain, dapat mengusir hama serangga atau gulma karena makhluk hidup tersebut tidak dapat hidup dalam suasana terlalu asam," katanya.

Arief mengaku telah menurunkan petugas penyuluh lapangan (PPL) untuk melakukan pemantauan rutin di lahan pertanian petani terdampak abu vulkanik Gunung Raung.

"Pada umumnya petani sudah tahu apa yang harus dilakukan, mereka bisa memanfaatkan PPL pertanian untuk berkonsultasi. Namun kami pastikan stok beras dan sayur-sayuran di Banyuwangi tercukupi," tuturnya. (*)

Pewarta: Novi Husdinariyanto

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021