Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur mengajukan tambahan sebanyak 104.252 vial vaksin Sinovac kepada Kementerian Kesehatan untuk menyelesaikan tahap kedua vaksinasi bagi kelompok pertama, yakni petugas kesehatan.

"Permintaan tambahan vaksin ini karena jumlah vaksin yang diterima saat ini belum memenuhi kebutuhan vaksin untuk kelompok pertama," kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur Herlin Ferliana di Surabaya, Selasa.

Data petugas kesehatan di Jatim per 28 Januari 2021 sebanyak 230.293 orang. Data ini dari semua lokasi pelayanan kesehatan yang sudah mendaftarkan petugas kesehatannya.

"Sementara vaksin yang diberikan ke kami hanya 371.720, berarti hanya 185.860 orang yang mendapat vaksin karena satu orang harus mendapat dua kali penyuntikan vaksin. Sehingga, sekitar 50 ribu tenaga kesehatan belum mendapatkan vaksin," ujarnya.

Untuk itu, pihaknya mengajukan kekurangan 104.252 vial vaksin untuk menuntaskan vaksin pada kelompok pertama tersebut.

"Sekitar 90,89 persen vaksinasi tahap pertama sudah dilakukan. Sejumlah vaksinasi di Surabaya Raya sudah akan masuk ke tahap dua. Diharapkan akhir Februari akan selesai," katanya.

Sementara itu, untuk tenaga kesehatan dengan usia di atas 60 tahun juga bisa divaksin dengan vaksin Sinovac, hanya saja jaraknya penyuntikan vaksin bukan 14 hari tetapi 28 hari.

"Imunisasi ini akan bisa memberikan manfaat jika semakin banyak diberikan. Jika lebih dari 73 persen diberi imunisasi maka kekebalan kelompok akan lebih cepat terbentuk. Jadi kami mengebut menyelesaikan vaksinasi pada 73 persen warga jatim yaitu sekitar 25 juta warga atau 45 juta vaksin yang akan kami kerjakan," tuturnya.

Herlin berharap semua kelompok dapat selesai tidak lebih dari 12 bulan. Sehingga sebelum kekebalan hilang, semua orang sudah bisa terbentuk kekebalan kelompoknya.

Pewarta: Willy Irawan

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021